Kabar
Ervista yang Luar Biasa
Kegiatannya sehari-hari dilakukan di atas kursi. Kedua kakinya lemah, tidak bisa digerakkan selayaknya anak sehat. Persendian dan tulang di bagian kaki, serta otot bagian bawahnya juga lemah, sehingga Ervista harus menggunakan kursi roda untuk berpindah tempat. Selain itu, tangan kanannya juga tidak bisa digerakkan.
Sekolah menjadi tempat yang menyenangkan bagi Ervista. Anak yatim penerima KIP itu mengaku sangat senang berada di sekolah, karena memiliki banyak teman dan guru yang baik. Mata pelajaran yang paling digemarinya adalah Bahasa Indonesia. “Nggak susah,” tuturnya.
Guru pendamping Ervista, Kusnaeni, mengatakan, Ervista tetap mengikuti semua kegiatan di sekolah bersama teman-temannya, termasuk kegiatan olahraga. “Kami tidak membeda-bedakan, tapi materinya diturunkan sesuai kemampuan dia,” ujarnya.
SLB Nusantara merupakan Sekolah Luar Biasa (SLB) berasrama. SLB ini menerima peserta didik yang memiliki keterbatasan fisik, termasuk anak yatim piatu, seperti Ervista. Ayah Ervista sudah lama tiada. Ibunya merupakan ibu rumah tangga yang tinggal di rumah, sementara Ervista tinggal di asrama SLB Nusantara untuk mendapatkan pendidikan dan bimbingan yang tepat. ***