Connect with us

Kabar

Bupati Sigi Panen Perdana Demplote Binaan YPI

Published

on

JAYAKARTA NEWS – Bupati Sigi Mohamad Irwan, S.Sos, M.Si, bersama rombongan menghadiri pemotongan panen perdana demplote padi dampingan Yayasan Pusaka Indonesia (YPI) bekerjasama dengan Caritas Swiss, yang dikelola oleh kelompok tani padi Sintuvu Singgani di Desa Baluase Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah, Rabu (07/04).

Mohamad Irwan, S.Sos, M.Si mengatakan peningkatan hasil panen kali ini dapat terwujud berkat kerjasama yang baik antara Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Sigi bersama Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Badan Pengelola Pertanian (BPP), YPI dan Caritas Swiss. Kerjasama tersebut diwujudkan dengan pengolahan lahan secara intensif.

“Ini sebagai jawaban kepada masyarakat petani agar bisa menerapkan sistem dan pola tanam yang benar yakni menggunakan teknologi pertanian dengan sistem tanam jajar dengan menggunakan pupuk organik,” kata Mohamad Irwan.

Kemudian Mohamad Irwan menambahkan betapa pentingnya produksi pertanian saat ini, apalagi ditinjau dari menurunnya pendapatan masyarakat pada paska bencana alam dan saat-saat bencana non alam (pandemi) covid-19 tengah berlangsung sampai sekarang. Juga minimnya kapasitas budaya, tantangan musim serta minat menjadi factor kerentanan yang patut untuk ditangani.

“Kita patut apresiasi kepada YPI dan Caritass Swiss untuk program pemulihan mata pencaharian di Kabupaten Sigi paska bencana alam yang melanda Pasigala”katanya

Sementara Ketua Badan Pengurus YPI, OK. Syahputra Harianda mengatakan padi merupakan kebutuhan pokok utama masyarakat Indonesia. Untuk itu diperlukan inovasi dalam pembibitan hingga bertanam. Cara bertani yang modern diterapkan dengan tujuan menambah produksi dan menjaga keseimbangan alam dan ketahanan pangan.

Ia berharap kedepannya jajaran Dinas terkait bersama Petani untuk terus meningkatkan produksi beras di Kabupaten Sigi. “Semoga Kabupaten Sigi khususnya kecamatan Dolo Selatan menjadi salah satu lumbung pangan di Sulawesi Tangah,” harap OK Syahputra.

Hal senada juga disampaikan oleh Koordinator Program, Kristina mengatakan demplote memberikan  pengaruh yang besar terhadap pengembangan kapasitas petani.

YPI saat memberikan peralatan paska panen berupa mesin chopper dan arco. (Foto. Ist)

Di samping itu Kristina juga menegaskan bahwa terdapat tata cara pertanian yang diajarkan hingga dapat mendukung pola budidaya ke depannya, misalnya model baris tanaman jajar legowo yang dapat memudahkan petani mengontrol gulma, penanganan hama dan penyakit yang lebih memprioritaskan perlakuan mekanis atau penggunaan organik dibandingkan dengan penggunaan kimia.

Kristina juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada masyarakat petani kecamatan Dolo Selatan yang telah berusaha menyukseskan tanam perdana padi demplot yang membuahkan hasil cukup maksimal.

“Ke depan teman-teman lain agar bisa sama-sama kompak menanam, jangan sampai ada yang panen dan ada yang belum, semuanya diharapkan kompak masa tanam, dan lahan sawah-sawah yang ada ini jangan sampai tidak digarap oleh warga. Dan inilah hasil pokok kita yang dihadapi sehari-hari”harapnya.

Panen perdana dilakukan Bupati Sigi, ini juga dihadiri oleh BPTP, Dinas Pertanian, kelompok tani di tiga desa dampingan YPI Desa Wisolo, Jono, Sambo, Muspika, perwakilan Pemda Sigi dan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat lainnya Selain kegiatan Panen Perdana, YPI juga memberikan bantuan peralatan paska panen, berupa mesin chopper dan arco. (*/Monang Sitohang)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *