Connect with us

Entertainment

Berbalas Kejam: Keras Dibalas Keras

Published

on

JAYAKARTA NEWS— Kosong, marah dan dendam. Dua tahun silam, rumah arsitek Adam di jalan Kamboja dijarah tiga perampok. Ternyata, selain hartanya yang dibawa kabur, juga isteri dan anaknya yang masih kecil dibunuh di depan matanya.

Mengingat peristiwa itu, Adam trauma dan kerap berteriak sendiri. Kosong, marah dan dendam ingin menuntut balas.

Atas saran boss nya di kantor, Adam diterapi dan diberi nasihat oleh psikiater Amanda. Semula cuek dan ogah-ogahan, lama kelamaan Adam tertarik dan bahkan terpikat dengan terapi kejiwaan Amanda yang masih ‘sorangan wae’.

Pembalasan dendam Adam terendus oleh polisi bernama Diaz. Bersama temannya, ia menelisik dan mendatangi serta menanyakan peristiwa terbunuhnya dua perampok di tangan Adam. Namun, Adam berkelit tidak tahu ihwal dua perampok yang tewas tersebut.

Terjadilah sesuatu yang mengejutkan. Suatu saat, Amanda mengenalkan kakaknya bernama Karni kepada Adam. Betapa kagetnya Adam, Karni ternyata perampok ketiga yang telah membunuh isterinya. Ciri diri Karni yang mata kirinya cacat masih diingatnya.

Deretan pemain ‘Berbalas Kejam’ (foto Arul)

Lalu, bagaimana perjalanan dendam Adam kepada perampok terakhir Karni? Dimana posisi Amanda antara membela kakaknya yang bakal dihabisi Adam, pria yang telah meniduri dirinya? Apakah main hukum sendiri dibenarkan di negeri ini tanpa melaporkan ke aparat kepolisian?

Sisik melik perjalanan balas dendam ini semua tertuang dalam film bertajuk ‘Berbalas Kejam’ yang bergenre thriller besutan sutradara Teddy Soeriatmadja.

“Saya sengaja memasukkan sisi manusiawi Adam yang jatuh hati kepada adik kandung Karni yang telah membunuh isteri dan anaknya. Apakah tindakan aksi balas dendam Adam dibenarkan oleh hukum ?,” tanya Teddy Soeriatmadja kepada penulis.

Memang, dendam harus terbayarkan. Tapi, kapan dan bilamana hukum dilecehkan oleh seorang arsitek ? Beberapa adegan jelang ending divisualkan secara ‘plot twist’ yang pas dan enak dinikmati tanpa menggurui. Kecerdikan dan kelihaian Teddy Soeriatmadja menyelipkan alur dan gambar yang manusiawi boleh diberi punten.

“Saya gambarkan naik turunnya emosi Adam setelah dua tahun pasca pembunuhan terhadap isteri dan anaknya. Masukan dan nasehat Amanda sebagai psikolog adalah jawaban jitu terhadap emosi Adam. Apakah keras harus dibalas dengan keras?” Jelas Teddy Soeriatmadja.

Tayang di Prime Video, film produksi Tiger Wong Entertainment ini salah satu film yang layak ditonton ditengah banjirnya film horor di republik ini.

Meski ada beberapa kelemahan kecil yang sangat mengganggu, misalnya kenapa tidak sedari awal Amanda enggak bercerita ihwal kakaknya kepada Adam. Apakah sutradara sengaja membuat gimmick berupa plot twist jelang ending?

Jujur, sederet pemain andal berhasil menghidupkan ‘roh’ film ini, diantaranya Reza Rahadian, Laura Basuki dan Baim Wong (juga bertindak sebagai produser). Bahkan, sejak awal, Baim Wong bilang ke Teddy Soeriatmadja agar pemain utamanya adalah Reza dan Laura. Selain itu, sekeranjang pemain lain juga tak boleh disetip dari daftar yaitu Niken Anjani, Yoga Pratama, Irgi Fahrezi, Kiki Narendra, Haydar Salishz dan Athan Barakbah.

Satu hal yang perlu diberi acung jempol adalah soal judul ‘Berbalas Kejam’ : bahwa pembalasan dendam juga bisa kejam, sadis dan berdarah-darah. (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *