Connect with us

Sport

Yudhi Suyoto Menantang Raja Sapta Elvian

Published

on

PEREBUTAN ‘penguasa’ olahraga DKI Jakarta segera di mulai. Akhir April nanti, tampuk pimpinan KONI DKI Jakarta segera berganti. Figur pun mulai bermunculan, dan sejumlah akademisi olahraga, juga beberapa cabor serta praktisi olahraga DKI menginginkan ‘orang baru’ memimpin KONI DKI Jakarta.

Alasan cukup masuk di akal, yaitu luka lama menyangkut kegagalan yang membuat terpuruknya prestasi olahraga DKI pada PON XIX/2016 di Bandung. Itu pula yang dikatakan Dr Nur Ali, dosen FPOK (Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan) UNJ di Jakarta beberapa waktu lalu.

Menurut Nur Ali, ada enam kegagalan KONI DKI Jakarta.Bahkan, menurut Nur Ali, ada pelanggaran etik organisasi dalam RAT (Rapat Anggota Tahunan) KONI DKI karena ada upaya untuk tetap mempertahankan Raja Sapta Elvian sebagai ketua umum KONI DKI Jakarta periode 2017-2021.

Tentang enam kegagalan itu, Nur Ali menjelaskan, KONI DKI Jakarta gagal mempertahankan gelar juara umum dalam perhelatan bergengsi pada PON XIX/2016 di Jawa Barat. Kemudian, KONI DKI gagal memfasilitasi pemenuhan peralatan olahraga bagi cabang olahraga yang berlaga pada Pra PON tahun 2015 dan pada PON XIX tahun 2016.

Selanjutnya, KONI DKI Jakarta juga gagal yakinkan Pemerintah DKI dan Legislatif atas kebutuhan anggaran tahun 2016 sebesar Rp 700 miliar dan hanya mendapatkan sebesar Rp 200 miliar, masih di bawah anggarann tahun 2012 untuk mengikuti PON XVIII di Riau.

Kegagalan lainnya, KONI DKI gagal mengoptimalkan penyerapan dana untuk kebutuhan PON XIX, sehingga di akhir tahun 2016 justru ada pengembalian dana sebesar 13 miliar. “KONI DKI juga gagal membina hubungan baik dengan instansi pemerintah dan Legislatif Provinsi DKI Jakarta,” tambahnya.

Nur Ali mengatakan, dengan enam kegagalan itu, seharusnya Ketua Umum KONI DKI Jakarta, Raja Sapta Elvian harusnya tahu diri dan legowo untuk segera mundur dari bursa pencalonannya. Namun yang terjadi adalah dia mencalonkan diri kembali menjadi Ketua Umum KONI periode 2017-2021.

Sebagai figur yang juga sudah cukup malang melintang di dunia akademisi olahraga dan juga praktisi olahraga, Nur Ali mengatakan, saat ini cabor-cabor, badan fungsional dan KONI Wilayah tentu tidak bodoh untuk begitiu saja mau memberikan dukungan suara kepada calon ketua umum yang sudah memiliki track record kegagalan.

Pihaknya juga yakin Yudhi Suyoto yang diusungnya menjadi calon ketua umum KONI DKI periode 2017-2021 dapat memenangkan dalam pertarungan di Musorda KONI DKI akhir April mendatang.

Sejauh ini, Yudhi Suyoto memiliki pengalaman memimpin olahraga di DKI dan tingkat nasional. Yudhi pernah menjadi Kepala Dinas Olahraga bertahun-tahun, Ketua Harian KONI DKI, tiga periode Sekjen Perbasi, Ketua Perbasi, Wakil Sekjen PB PBSI, Ketua Perpani DKI. ***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *