Connect with us

Entertainment

“Wonder”, Pilih Benar atau Berlaku Baik

Published

on

BAGI penggemar Julia Roberts, ini saatnya Anda menyaksikan penampilan aktris Holloywood yang sukses dengan Prety Women pada era 90-an. Bermain dalam film terbarunya bertajuyk “Wonder”, Julia tampak memberikan peran yang all out.

Dear God, please let them be nice to him.” kata Isabel Pullman, yang diperankan secara apik oleh Roberts. Doa seorang itu kepada anaknya yang hendak memasuki sekolah umum.  August Pullman alias Auggie (yang diperankan Jacob Tremblay), adalak anak Roberts dengan  kelainan bentuk rupa wajah dibandingkan anak-anak lainnya.

Kelainan yang dibawa sejak lahir oleh Aggie,  membuat  wajahnya sangat berbeda dengan anak-anak lainnya, sekalipun sudah beberapa kali menjalani  operasi  sejak dirinya dilahirkan. Menghadapi masalah yang tidak mudah ini, ibunya  memilih home schooling sebagai sarana pendidikan bagi Auggie hinga kelas 5.

Setelah melampaui perdebatan pangang, Isabel  dengan sang suami, Nate Pullman (Owen Wilson), akhirnya mereka sepakat  inilah saatnya bagi  Auggie untuk bergabung ke sekolah umum.

Sebelum memasuki musim ajaran baru, Auggie dibawa terlebih dahulu ke calon sekolahnya dan menemui sang kepala sekolah yang simpatik, Mr Tushman (Mandy Patinkin). Dalam pertemuan tersebut, Mr Tushman mengenalkan Auggie dengan beberapa anak lainnya, seperti Jack Will (Noah Jupe), dan Julian Albans (Bryce Geishar).

Jack Will adalah anak dari keluarga kelas menengah yang berhasil masuk ke sekolah swasta tersebut karena berhasil mendapat beasiswa.

Sedangkan Julian Albans adalah anak dari keluarga elite yang selalu membanggakan diri akan kekayaan yang dimiliki olehnya dan anggota keluarganya.

Sejak hari pertama dia masuk sekolah, berbagai cobaan menerpa Auggie, seperti sorotan mata yang menusuk dari anak-anak yang lain, hingga hinaan dan cercaan dari Julian dan gangnya.

Namun, Auggie dapat melewatinya, selain dari dukungan orangtua dan kakaknya, Olivia (Izabela Vidovic), juga karena Jack Will yang mau bergaul dan datang ke rumah Auggie.

Tentu saja jalan kehidupan tidak semudah membalik telapak tangan, dan Auggie terus mendapatkan rintangan, seperti retaknya persahabatan antara Auggie dan Jack.

Setiap karakter
Salah satu keunikan dalam film berdurasi 113 menit itu adalah tidak seluruhnya berpusat kepada kisah Auggie, karena ada pula bagian-bagian yang mengisahkan setiap karakter yang ada di sekitar Auggie.

Seperti kisah sang kakak, Olivia, yang ternyata meski memiliki kesabaran dalam menghadapi Auggie yang kerap sakit-sakitan, di sisi lain dia juga merasa cemburu dengan perhatian yang besar yang diberikan kedua orangtuanya kepada sang adik.

Belum lagi, persahabatannya dengan kawan sejak masa kecil, Miranda (Danielle Rose Russell), retak karena setelah liburan musim panas, Miranda tiba-tiba menjauh dari Olivia.

Ternyata film itu juga tidak menampilkan sosok Miranda hanya sebagai anak remaja yang jahat karena memutuskan tali persahabatan dengan Olivia, karena ada bagian khusus “Miranda” yang juga mengisahkan mengenai penyebab perubahan sikapnya tersebut.

Dengan penjabaran kisah latar belakang dalam sejumlah sosok yang berkaitan dengan Auggie, penonton juga dapat memahami dan menimbulkan rasa simpati kepada masing-masing karakter yang muncul dalam cerita.

Namun, meski ada bagian dari beberapa karakter penting, film yang disutradarai Stephen Chbosky itu juga memiliki sejumlah “lubang”, seperti tidak dijelaskan secara terperinci apa pekerjaan dari sang ayah.

Hal tersebut karena sepanjang film, yang diperlihatkan kepada penonton dari sosok sang ayah adalah seseorang lelaki yang biasanya memakai dasi dan jas kerja, serta suka bermain Xbox dengan anaknya.

Akting yang baik
Dari segi akting, setiap pemeran berhasil menampilkan akting yang baik, seperti Jacob Tremblay yang berhasil memainkan peran seorang anak “buruk rupa” tapi tidak terjebak kepada kecengengan semata.

Begitu pula Julia Roberts yang berhasil membawakan peran sebagai ibu yang terus berjuang dan menemani Auggie, serta sangat peduli dengan apapun yang terjadi pada sang anak.

Pujian juga layak dilayangkan kepada Izabela, yang masih berusia 16 tahun, tapi sukses berperan sebagai seorang kakak yang meski memendam rasa cemburu, tetapi tetap menyayangi adiknya.

Keunggulan lainnya dari “Wonder” juga ada banyak kutipan positif yang bisa diambil, dan dijadikan nasihat terutama bagi setiap orang dalam menghadapi permasalahan dalam hidupnya.

Misalnya, Auggie yang mengatakan bahwa “I think there should be a rule that everyone in the world should get a standing ovation at least once in their lives.” (Aku rasa seharusnya ada aturan bahwa setiap orang di dunia seharusnya mendapatkan tepuk tangan membahana setidaknya sekali dalam seumur hidup mereka).

Atau, sang kepala sekolah yang berpidato di akhir tahun ajaran bahwa “Courage. Kindness. Friendship. Character. These are the qualities that define us as human beings, and propel us, on occasion, to greatness.”

(Keberanian. Kebaikan. Persahabatan. Karakter. Itu adalah kualitas yang mendefinsikan kita semua sebagai manusia, dan melesatkan diri kita, sesekali, kepada keagungan).

Begitu pula ketika Auggie yang menangis karena tidak tahan diejek sebagai anak yang sangat jelek tampangnya, sang ibu mengatakan “You are not ugly, and anyone who cares to know you will see that” (kamu tidaklah buruk, dan siapapun yang peduli untuk mengenalmu akan mengetahui hal itu).

Kutipan berharga lainnya adalah ketika sang guru kelas Auggie, Mr Browne menuliskansalah satu prinsip yang dipegang teguh oleh dirinya adalah “When given the choice between right or being kind, choose kind.” (Ketika diberikan pilihan antara berbuat benar atau berbuat baik, pilihlah kebaikan).

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *