Connect with us

Traveling

Wisata Jalan Jaksa Diusulkan Lebih Dihidupkan

Published

on

Suasana Jalan Jaksa, Jakarta. Terkenal dengan turis backpacker.

SIAPA tak kenal Jalan Jaksa. Ya, di sana menjadi salah satu tempat menetap sementara atau berkumpulnya ‘bule backpacker’. Tak heran bila di sana banyak berdiri penginapan, warung makan, kafe, sampai bar yang mudah kita temui di kiri kanan jalan bertarif miring.

Terletak di Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Jalan Jaksa merupakan sebuah jalan kecil yang konon diberi nama Jaksa lantaran dulunya pada masa kolonial tempat ini menjadi tempat berkumpulnya para mahasiswa sekolah hukum Rechts Hogeoschool yang terletak di dekat Museum Nasional.

Namun, kini sudah berubah total. Sebab, di sepanjang jalan itu, justru tak ada lagi mahasiswa hukum berkumpul di sini, tetapi para turis mancanegara yang memang senang berpetualang dengan modal seaadanha, berbaur dengan masyarakat lokal.

Saat ini Jalan Jaksa dirancang sebagai pilihan utama para backpacker mancanegara atau dalam negeri yang berkunjung ke Jakarta. Jalan selebar sekitar enam meter ini menawarkan para turis untuk mendapatkan akomodasi murah, dan tentunya hiburan malam.

Banyak turis dari berbagai negara memilih untuk tinggal di Jalan Jaksa karena mereka dapat berbaur dengan budaya lokal dan merasakan atmosfer khas Jakarta dengan nyaman, tapi terjangkau. Mereka menginap di hotel bertarif relatif murah yang berada di pusat kota Jakarta.

Keberadaannya memang sudah lama, tak heran bila Jalan Jaksa juga terkenal hingga mancanegara, dan menjadi pilihan bagi wisata mancanegara untuk mengunjunginyal. Apalagi, lokasinya yang strategis, di tengah kota, dan tak jauh dari lokasi wisata di Jakarta.

Sekretaris DRD DKI Jakarta, Tusy Adibroto

Sayangnya, keberadaannya seperti tak mendapat perhatian dari pihak terkait, dan tak ada perkembangan berarti. Tak heran bila Dewan Riset Daerah (DRD) DKI Jakarta mengusulkan agar kawasan wisata Jalan Jaksa lebih dihidupkan kembali. Usulan tersebut disampaikan atas kajian yang telah dilakukan DRD sejak tahun 2015.

Sekretaris DRD DKI Jakarta, Tusy Adibroto mengatakan, pihaknya telah melakukan kajian dan observasi langsung di tujuh RW di Jalan Jaksa. “Kami menyimpulkan wisata di Jalan Jaksa bisa dihidupkan kembali yakni menjadi pusat kuliner dan pagelaran budaya rakyat,” ujarnya.

Ditambahkan, Tusy, setelah melakukan kajian serta observasi, pihaknya akan memberikan masukan untuk mendorong instansi terkait agar membuat kawasan wisata Jalan Jaksa menjadi lebih hidup.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta, Tinia Budiati mengatakan, pihaknya sangat mendukung penghidupan kembali kawasan wisata Jalan Jaksa. “Nantinya, jika ada pagelaran budaya dan kearifan lokal secara langsung maupun tidak langsung akan menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara,” tandasnya. ***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *