Connect with us

Global

Trump Gagal Membujuk Kim Hapus Senjata Nuklir Korut

Published

on

Oleh: Leo Patty

Amerika dan Korea Utara (Korut), Kamis 28 Februari 2019, gagal mencapai kesepakatan nuklir, yang sangat ditunggu-tunggu. Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korut Kim Jong Un tidak menandatangai kesepakatan apapun dan pertemuan mereka jauh lebih cepat dari jadual.

Menurut Trump, Korut menuntut pencabutan seluruh sanksi AS dan internasional dan sebagai balasan Kim bersedia menghancurkan fasilitas nuklir utama, Yongbyon, namun bukan seluruh program pengembangan senjata nuklirnya. Trump menolak, “ Mengenai sanksi. Pada dasarnya mereka ingin sanksi dicabut seluruhnya, tapi kami kami tidak bisa melakukannya”

Padahal sebelumnya, Trump dan Kim memperlihatkan harapan akan kemajuan berarti untuk menuju normalisasi hubungan, yang juga berarti perdamaian di Semenanjung Korea, dan denuklirisasi negeri komunis itu. Pertemuan kedua di Hanoi, ibukota Vietnam, dilaksanakan hanya delapan bulan setelah pertemuan di Singapura.

Sejak Korut melakukan rangkaian uji coba bom nuklir dan rudal balistik pada tahun 2017, PBB dan AS menerapkan sanksi berat terhadap Korut, yang menyebabkan negeri itu kehilangan sumber pendapatannya.

Trump dan Kim meninggalkan pertemuan, di Hotel Metropole, dan langsung menuju hotel masing-masing tanpa menghadiri acara makan siang bersama. “Kadang-kadang anda harus berjalan keluar dan ini hanyalah terjadi sekali. Berjalan keluar dalam suasana bersahabat,” komentar Trump.

Kegagalan mencapai kesepakatan — seperti melangkah satu langkah ke depan (Singapura) dan mundur dua langkah (Hanoi) — memperlihatkan kemunduran gaya kebijakan luar negeri Trump, yang meninggalkan tradisi kebijakan bi-partisan (dukungan Partai Republik dan Partai Demokrat).

Trump, sejak pertemuan Singapura, berkali-kali menyatakan dia punya hubungan sangat baik dengan Kim. Meskipun banyak yang mempertanyakan efektivitas pertemuan, selain jadi tontonan dunia, menuju kemajuan substantif penghapusan program nuklir atau denuklirisasi Korut.

Kendati Trum juga mengatakan dia tidak terburu-buru dalam upaya mencapai kesepakatan dengan Korut. Gedung Putih terlihat cukup percaya diri dengan menjadualkan ‘upacara penandatanganan perjanjian’ di akhir pertemuan.

Sejauh ini belum ada indikasi kapan dan bagaimana Trump dan Kim akan bertemu kembali. Sementara Amerika mengatakan, “Kedua tim (Korut dan AS) akan segera bertemu.”

Kalangan intelejen AS sudah menyatkan tidak ada tanda-tanda Korut akan menyerahkan semua senjata nuklirnya. Sebabnya sangat masuk akal; keluarga Kim sangat bergantung pada senjata nuklir untuk menjamin mereka tetap berkuasa dan jadi kartu utama dalam berhadapan dengan Barat.

Sementara AS menghendaki — sejak lama sebenarnya — Korut menghapus semua senjata nuklir, termasuk program rudal balistiknya. Sebaliknya, Pyongyang juga meminta AS menghapus ‘payung’ nuklirnya terhadap sekutu Asia-nya, terutama Korea Selatan dan Jepang.

Sumber informasi: berbagai sumber (Time, CNN, Reuters, CNBC, dan New York Times)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *