Connect with us

Feature

Teatrikal Fildan-Lesti dalam ‘Gerimis Melanda Hati’

Published

on

MUNGKIN karena keharuan yang riuh, diseling diam hening oleh lantunan lagu dengan syair nan selaras, tak terhitung audiens yang meneteskan air mata. Penonton seperti disuguhi drama musikal yang menggetarkan dawai-dawai hatinya, ketika dua sejoli dengan segala kodrati insaninya  melantunkan “kesungguhan adab cinta”

Menyaksikan teatrikal duet Fildan-Lesti yang menyanyikan lagu “Gerimis Melanda Hati”, gubahan Adibal, pada grand final Dangdut Asia 3, mengingatkan penonton pada kisah klasik Romeo dan Yuliet, atau Sampek Eng Thai, juga Ais dan Laila. Dramatisasi  pemanggungan mereka, seperti  membawa kembara pemirsa sesuai angan masing-masing yang paling privat.

Mengharukan. Tak terkecuali, Hetty Koes Endang selaku juri juga berulang kali menyeka air mata, pun Hans  Anuar, juri asal Singapura. Sedangkan Iyeth Bustami, sang komentator, tampak trenyuh dan teraduk dalam kekaguman yang tersemburat pada ekspresi wajah dan linangan air mata. “Kalian telah menyentuh hati kami yang paling dalam,“ ungkapnya pada sang pelantun.

Entahlah, apa pun yang sedang singgah dalam sanubari pemirsa, yang pasti kemudian, vidio duet Fildan dan Lesti yang menjamah aras kalbu saat grandfinal DA Asia 3, hampir tembus ditonton 10 juta pemirsa hingga pekan kedua. Sampai siang ini (Sabtu,13/1 2018) vidio DA Asia 3: Fildan DA4 dan Lesti-Gerimis Melanda  Hati ditonton 9,7 juta orang.

Sejak pertunjukannya pada 27 Desember 2017 di TV Indosiar, lagu yang mereka lantunkan sempat viral di empat negara yakni Indonesia, Brunei Darussalam, Singapura, dan Malaysia. Keempat negara ini adalah peserta kompetisi DA Asia 3 ditambah Thailand, dan Timor Leste. Pemenangnya adalah Fildan, Reza, Aulia (semua Indonesia) sebagai juara 1, 2, dan 3, sedangkan runer up 1, Putri (Indonesia), dan runer up II Azizul (Malaysia) .

Malam grand final, ketika Fildan dan Lesti menyanyikan Gerimis Melanda Hati, sepertinya merupakan puncak dari eskalasi penerimaan kehadiran musik dangdut hingga saat ini. Bukan hanya elegansi dalam panggung yang terus dibangun para pegiat dangdut, namun yang utama adalah olahan musik itu yang bisa kawin/padu atau memberi sentuhan dengan genre musik lainnya. Ada rock, blues, jazz, pop, etnik, dan tentunya bauran yang sudah menyatu adalah pengaruh India dan Araban/ Timur Tengah.

Dramatisasi Gerimis . . . .

Telah menjadi semacam keyakinan khalayak, bahwa sebuah lagu yang digubah dengan jiwa, lalu dinyanyikan dengan suara jiwa pula, maka ruh seni lagu itu akan sampai ke dataran terdalam perasaan pendengarnya. Memang kadang masih dengan catatan, pendengar itu memiliki keterbukaan dan apresiasi akan setiap entitas, terutama yang bernilai seni, dalam hal ini  yang terkait  lagu dan madah.

Repertoar tampilan duet tersebuti dibuka dengan suara tiupan seruling oleh Fildan sendiri. Nada irama seruling mulai membangun suasana melankolik. Bak suara nafiri di padang luas. Tarikan dan desahan oh..oh…oh penyanyi yang saling berbalas kian mengentalkan atmosfer kesyahduan. Dan sebelum menyuarakan lagu, Lesti muncul dalam tatapan ekspresif kepada pasangan duetnya, Fildan.  Mereka kemudian saling bersahutan mengungkap perasaan jiwa.

Ungkapan cinta yang tak  bisa terpisahkan, keraguan mengekang, bahkan kecurigaan hinggap tak terelakkan, meski sebagai manusia menyadari atas harapan kepada sang Khalik pabila menyatukan, pastilah ada jalan. Begitulah sekilas makna lagu.

Pasangan duet ini menyanyi bak dua kekasih yang saling menguatkan cinta kasihnya, dengan adegan yang dibangun tidak berlebihan. Berpegangan namun seakan enggan terlepaskan.

Tepuk riuh dan seruan kekaguman penonton seperti tak terbendung, namun nada rendah-lirih hingga desahan isak sang pelantun pun tertangkap jua karena di saat  itu penonton terbawa hening, seakan  bersama-sama melakukan ritual khusuk peribadahan.

Demikianlah, ketika lagu usai dinyanyikan, tepuk riuh membahana. Host pun terkagum-kagum. Dan salah satunya, Erfan Hakim berkata, ini layaknya drama musikal. Ya, gerimis keharuan melanda pemirsa atas sebuah konser dangdut yang dikemas secara elegan. ***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *