Connect with us

Kabar

Tanamkan Rasa Cinta Kepada Nabi Besar Muhammad SAW

Published

on

Kyai H. Jamaludin (kanan) pada peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, di Mushola Al-Ikhlas Kampung Lancar, Pandeglang. Foto: Andang S

“TANAM rasa cinta kita sebagai umat muslim kepada Nabi Besar kita Muhammad SAW,” demikian disampaikan Kyai H Jamaludin saat memberikan ceramah di hadapan warga Desa Sukamanah Kecamatan Kaduhejo dalam rangkaian peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, di Mushola Al-Ikhlas Kampung Lancar, Rabu (3/1).

Bahkan dirinya selaku ulama meminta umat islam untuk menyadari pentingnya mengetahui tata tertib atau ruku sholat. Karena menurutnya masih banyak umat yang belum mengerti terhadap tata tertib melaksanakan sholat lima waktu.

“Jika kita mencintai rosul maka kita harus taat dan mengikuti setiap ajarannya. Yang lebih utama sebagai seorang muslim wajib melaksanakan sholat lima waktu. Karenanya bapak/ibu terlebih harus belajar dan banyak bertanya tentang ruku sholat yang baik dan benar”, tandasnya

Dikatakan, seperti saat kita melakukan sujud, itu ada 8 ruku sujud pada sholat yang baik dan benar yakni, kedua telapak kaki, kedua lutut kaki, kedua telapak tangan dan kening itu harus menempel diatas sajadah tempat kita sholat. Sedangkan ada satu yang dinilai sunah yakni pada bagian hidung saja.

“Kalau hidung itu hukumnya sunah. Menempel maupun tidak menempel ke sajadah tidak mengurangi pahala sholat kita”, terangnya

Siraman rohani yang disampaikan Kyai H Jamaludin itu pun sontak mendapat perhatian warga karena dalam ceramahnya H Jamaludin sesekali kerap menyampaikan guyonan -guyonan yang membuat warga merasa terhibur.

Seperti yang dikatakan seorang jamaah, Herdi mengaku dirinya merasa tidak jenuh saat mendengarkan ceramah kyai H Jamaludin. Karena selain tausiyah yang disampaikan kepada jamaah, kyai juga kerap melontarkan ucapan guyonan yang bisa menghibur jamaah.

“Selain ilmu agama yang kami dapat dari pak ustad dengan tausiyahnya kami juga merasa terhibur. kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pak kyai yang telah banyak mengajarkan kami tentang banyak hal terutama masalah ruku sholat. Sehingga kami tau bagaimana melakukan tata tertib sholat yang baik dan benar”, tutur Herdi kepada jayakartanews usai acara.

Ditempat terpisah Ketua Panitia penyelenggara, Ustad Iing didampingi Kepala Desa Sukamanah, Yayan mengaku puas atas penyelenggaraan acara tersebut. Bahkan keduanya berencana untuk tahun-tahun mendatang acara serupa dalam rangka memperingati maulid Nabi Besar Muhammad SAW, akan lebih dimeriahkan lagi.

“Untuk tahun depan kita meriahkan lagi peringatan maulid nabi ini. Dan kami berharap warga Desa Sukamanah untuk lebih antusias lagi ketika menyambut setiap Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) seperti peringatan maulid ini”, tandas Iing

Hal senada dikatakan Kepala Desa Sukamanah, Yayan yang merasa dengan terselenggara kegiatan tersebut tentu dapat mempererat ikatan tali silaturahmi dikalangan warga. Bahkan dirinya merasakan ada kepuasan tersendiri atas antusiasme warga menyambut PHBI. Untuk itu sebagai kepala desa tegas dia, dirinya akan selalu mengapresiasi setiap kegiatan yang sifatnya positif terlebih kegiatan seperti Maulid Nabi Besar Muhammad SAW ini.

“Kita sebagai muslim wajib memperingati maulid nabi besar Muhammad SAW. Karena dengan memperingatinya seperti tausiyah pak kyai tadi. Kita telah mencintainya. Karena cinta itu lah diharapkan kita dapat mengikuti setiap ajaran rossulullah SAW”, tutup Yayan yang belum lama menjabat kepala desa Sukamanah kepada Jayakartanews.

Acara yang tersenggara berkat paguyuban warga Kampung Lancar itu pun dimeriahkan beragam kesenian remaja putri seperti seni khosidah remaja putri Al-Ikhlas. ***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *