Connect with us

e-Commerce

Tak Sabar Menanti Bank Infak

Published

on

Oleh: Joko Intarto

Jayakarta News – Ternyata sudah dua jam lebih. Tahu-tahu sudah pukul 17:00. Tentu karena topik diskusinya sangat menarik. Apalagi kalau bukan bank infak.

Sore tadi saya kembali rapat dengan para programmer di Tower H. Masih melanjutkan pembahasan program bank infak.

Yang membuat saya gembira, sore ini saya bertemu Mas Abi. Pendesain konsep aplikasi Bairuha. Aplikasi untuk membayar zakat, infak, sedekah dan wakaf tunai melalui 13 model transaksi.

Saya berkeinginan agar aplikasi Bairuha menjadi front end system dalam bank infak. Sedangkan back end system-nya menggunakan software bank infak yang berbasis ERP besutan tim BisnisBareng dari Semarang.

Aplikasi Bairuha dan ERP bank infak itu memang harus segera diujicoba untuk mengetahui kinerjanya. Hasilnya akan menjadi ilmu manajemen bank infak yang modern. Pengetahuan ini yang nanti akan menjadi bahan seminar dan pelatihan bagi semua pengurus lembaga keagamaan seperti lembaga zakat, infak dan sedekah serta masjid.

Rencananya, ujicoba bank infak akan dilakukan di Masjid As-Syukur di Bekasi. Pak Zendy ketua DKM Masjid As-Syukur menyatakan sudah siap.

Masjid di kompleks perumahan Bulog itu telah mengumpulkan dana infak Rp 250 juta. Sebagian di antaranya akan disalurkan sebagai modal usaha produktif yang dijalankan warga dhuafa di seputar masjid.

Infak produktif akan dibelanjakan mesin jahit sebagai alat produksi boneka pesanan sebuah pabrik di Bekasi. Anang Sudjana, pengusaha boneka itu, akan membantu melalui pelatihan menjahit, manajemen quality control, menyediakan kain flannel dan spon sebagai bahan baku boneka.

Pekerjaan rumah saya sekarang sudah berkurang. Tinggal menunggu software ERP bank infak dan mempertemukan stakeholder DKM Masjid As-Syukur dengan para programmer. Sesudah itu, menggelar pelatihan teknis untuk pengurus bank infak sebagai persiapan ujicoba. ‘’Pengembangan software terus berlangsung. Apalagi sekarang sudah mendapat support Pak Iwan dari PT Sewiwi Indonesia untuk servernya,’’ lapor Anton Wahyudi, tokoh muda di belakang BisnisBareng.

Memang benar kata Pak Ustadz. Niat baik akan menemukan jalannya sendiri. (*)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *