Connect with us

Entertainment

Tahun Kegamangan Politik, Ada Kejutan di Pilkada Jateng dan Jabar

Published

on

Suhu Naga

Mencandra jagad politik di tahun shio Anjing Tanah

 

TAHUN 2018 memasuki shio Anjing Tanah. Peramal yang bersandarkan pada ilmu ‘psycho cybernetic’, Suhu Naga, mengatakan ‘anjing pemburu mangsa’.

“Anjing itu suka memburu mangsanya. Aromanya panas. Dan karakter tanah paling cocok dengan hewan anjing. Tahun 2018 masih terjadi bencana alam. Banjir, tanah longsor atau kecelakaan di darat, air dan udara masih akan terjadi,” kata Suhu Naga mengawali perbincangan ‘sersan’ (serius tapi santai) di sebuah Hotel terkenal di kawasan Kuningan, Jakarta, belum lama ini.

Angka kriminalitas mencuat. Narkoba masih marak. Kalangan artis dan oknum pejabat tinggi banyak yang ditangkap dan dicokok aparat karena menggunakan narkoba. Aktris Jennifer Dunn enggak kapok-kapok ditangkap sampai tiga kali karena kedapatan pengguna narkoba.

Awal tahun 2018, isteri wawali (Wakil Walikota) Gorontalo, Shirley Djou ditahan polisi karena mengadakan pesta sabu-sabu bersama teman-temannya. Padahal, suaminya Dr. Charles Budi Doku adalah pejabat terkenal di daerahnya,” ungkap Suhu Naga yang pernah meramal meninggalnya Taufiq Kiemas bakal tutup usia beberapa tahun silam.

Ia membenarkan, 2018 adalah tahun penuh kekelaman. Tahun kegamangan politik.
Bulan Juni tahun ini bakal digelar Pilkada serentak di 171 wilayah Indonesia yang meliputi 17 Propinsi, 115 Kabupaten dan 39 Kota.

“Justru yang paling ramai terjadi di Pulau Jawa. Kita semua tahu, Jawa adalah kunci. Hampir separuh pemilih Pilkada ada di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun, yang terjadi adalah kegamangan politik. Beberapa Calon Gubernur (Cagub) ramai diperebutkan partai-partai. Yang heboh, cagub Jatim mengundurkan diri karena ketahuan berselingkuh dengan seorang aktris terkenal dan fotonya beredar di media sosial,” katanya.

Tokoh-tokoh terkenal gonta-ganti diperebutkan oleh partai-partai pendukung pemerintah dan partai-partai yang berseberangan. Benar juga pagi kedele, siang tempe dan malam kecele. Tak ada yang abadi di dunia politik. Yang abadi adalah kepentingan. Yang surprise, turun panggungnya beberapa Jenderal aktif di panggung politik ikut memberikan warna tahun ini. Trah Soekarno ternyata masih punya kharisma di Jatim, dengan tampilnya Puti Guntur Soekarno. Namun, Suhu Naga dalam penerawangannya, mengatakan, pesaing Puti sama-sama kuat yaitu Kofifah Indar Parawansa dari PKB.

Untuk Jawa Tengah, ia memprediksi calon dari partai-partai besar justru akan kehilangan suaranya. Juga terjadi di Jawa Barat, tokoh yang diunggulkan bakal masuk kotak, Dan kejutan akan terjadi di Jabar dan Jateng.

“Untuk Pilpres, the next leader di panggung politik bakal dibicarakan dimana-mana. Stok lama wajah baru, istilah saya. Yang saya maksudkan adalah tampilnya trah Cendana alias Soeharto, baik Titiek maupun Tommy. Toh Jawa masih dikuasai keturunan Mataram. Mau enggak mau, baik Soekarno maupun Soeharto berasal dari trah Raja Jawa,” lanjut Suhu Naga.

Bagaimana peluang Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok di dunia politik ?
“Ahok akan mencuat kembali tapi di tahun 2019. Bukan tahun 2018. Setelah dia keluar dari penjara Mako Brimob karena kasus penistaan agama, bintangnya akan bersinar lagi. Tapi bukan sebagai Ketua KPK,” paparnya.

Akan tetapi, Suhu Naga menyayangkan perceraiannya dengan Veronica. Ini pilihan berat bagi Ahok. “Enggak ada kaitannya dengan kasus-kasus yang terjadi selama ini seperti Reklamasi dll. Pindah agama dan jadi mualaf ? Ini juga enggak mungkin. Yang jelas, biar bercerai, baik Ahok maupun Veronica tetap akan fokus pada pendidikan anak-anaknya yang studi di luar negeri,” Suhu Naga menjelaskan.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *