Connect with us

Sport

Sorak-sorai di Ancol, David Jocobs Raih Emas untuk Indonesia

Published

on

David Jacobs meraih medali emas tenis meja Asian Para Games 2018–foto instagram imamnahrawi

Petenis meja andalan Indonesia David Jacobs berjaya merebut medali emas tunggal putra Asian Para Games (APG) III/2018. Lagu Indonesia Raya berkumandang dan Bendera Merah Putih berkibar di di Ecovention Ancol, Jakarta Utara, Selasa (9/10/2018).

“Saya bangga dan bersyukur bisa menyumbangkan emas untuk Indonesia. Semoga ini bisa menambah semangat rekan-rekan yang lain untuk mengibarkan Indonesia,” ujar David usai menyumbangkan emas pertama di tenis meja.

David yang merupakan peringkat dua dunia menaklukkan Lian Hao dari China yang merupakan peringkat empat dunia pada final kelas 10 tunggal putra.

Sebagai atlet tenis meja disabilitas papan atas dunia, David Jacobs tentu memiliki jadwal turnamen yang terbilang padat. Setelah Asian Para Games 2018, pria 41 tahun kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, itu hanya punya waktu beberapa hari untuk rehat.

David Jacobs seusai meraih medali emas–foto INAPGOC

Pada 15 Oktober 2018, David dijadwalkan berangkat ke Benua Eropa, tepatnya Slovenia, untuk memgikuti Kejuaraan Dunia Tenis Meja Disabilitas (World Para Table Tennis Championship 2018).

“Berangkatnya tanggal 15, kemudian bertandingnya baru tanggal 17,” ujar David seusai meraih medali emas Asian Para Games 2018 nomor tunggal putra kelas TT 10 di Ecovention Ancol, Jakarta, Selasa (9/10/2018).

“Nanti di sana saya cuma turun di sektor tunggal dan kemungkinan akan bertemu lagi dengan lawan-lawan di Asian Para Games 2018,” tutur dia.

Pada World Para Table Tennis Championship 2018, David tentu saja akan menjadi pemain unggulan, mengingat statusnya sebagai pemain peringkat ke-2 dunia kelas TT 10.

Ia pun berharap bisa menjaga fisiknya dengan baik sehingga tampil optimal di Slovenia.

Meski begitu, David mengaku Asian Para Games 2018 tetap fokus utamanya. Terlebih lagi, Indonesia bertindak sebagai tuan rumah. “Saya masih ada pertandingan di nomor ganda putra bersama Komet Akbar. Setelah itu, saya baru fokus ke Kejuaraan Dunia,” tutur David.

Pertandingan nomor tunggal antara David lawan Lian Hao dari China berjalan sangat alot. Saling kerjar mengejar poin terjadi. Pada awal gim pertama, David unggul hingga 4-0. Hingga pada akhir gim pertama, David dapat mempertahankan keunggulannya dan menutup gim dengan skor 11-4.

Pada gim selanjutnya,  David sempat tertinggal jauh hingga skor 1-4. Sayangnya, hingga akhir gim David gagal mengejar dan kalah dalam gim kedua dengan skor 7-11.

Pada gim ketiga, saling kejar poin terjadi. Beberapa kali poin mereka imbang. Namun David dapat mengambil poin dalam gim ketiga ini dengan skor 11-6.

Gim ke empat berjalan sangat alot dan panjang. Pada permulaan gim keempat ini, David sempat tertinggal dengan skor 0-4. Namun, David dapat menyamakan kedudukan pada point 8-8. Jual beli serangan terjadi pada gim kali ini. Hingga poin 10, kedudukan masih imbang sehingga pertandingan harus dilanjutkan.

Saling kejar poin terus terjadi. Poin imbang terjadi hingga poin ke 15. David dapat mengunci kemenangan dengan skor 17-15. Dengan kemenangan ini David sukses membawa emas pertama bagi Indonesia dalam cabang tenis meja. ***/ebn/INAPGOC

 

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *