Connect with us

Feature

Simpang Tiga “Neraka”

Published

on

Situasi kendaraan di simpang jalan Karya Wisata. (Foto: Monang Sitohang)

Jayakarta News – Siapa tidak kesal jika bertemu pengendara yang tidak disiplin atau tidak taat dengan aturan rambu lalu-lintas di jalan? Ulahnya dapat menimbulkan ketidaknyamanan pengendara lain. Efek lain, bisa mengakibatkan kemacetan, kesemrawutan hingga rentan kecelakaan. Pemandangan seperti itu sering terjadi di simpang tiga antara Jalan Karya Wisata, dengan Jalan A.H. Nasution, Kota Medan, Sumatera Utara. Sungguh, seperti simpang tiga “neraka”.

Menurut pantauan Jayakarta News beberapa hari lalu, jalur ini biasanya sering macet pada jam-jam sibuk, pagi dan sore hari. Jam-jam berangkat dan pulang kerja. Tak terbantahkan, penyebab kemacetan di simpang tiga Jalan Karya Wisata, Medan Johor ini adalah faktor dari sebagian para pengendaranya yang tidak displin terhadap rambu-rambu lalu-lintas.

Terlebih sore hari, sesama pengendara saling mendahului, serobot-menyerobot tidak mau ngalah satu sama lain, sehingga kemacetan dan kesemrawutan pun tidak terelakkan lagi. Tak jarang terjadi peristiwa nyaris tabrakan antara satu kendaraan dan kendaraan lain.

Situasi simpang tiga Jl. Karya Wisata, pada sore hari. (Foto. Monang Sitohang)

Simpang tiga ini mengalirkan arus kendaraan dari berbagai arah. Antara lain dari Simpang Pos dengan tujuan ke Titi Kuning atau Jl. A. H. Nasution jalan lurus, tetapi kalau menuju Jl. Karya Wisata harus belok ke kanan. Kemudian dari Titi Kuning hendak menuju Jl. Karya Wisata ambil lajur kiri dan langsung berbelok, tetapi bila ingin menuju Simpang Pos maka harus lurus. Yang terakhir dari Jl. Karya Wisata memiliki dua jalur, jalur kiri menuju Simpang Pos, dan jalur kanan menuju Jl. A. H. Nasution.

Tiga jalur itu, masing-masing sudah dilengkapi lampu yang berfungsi mengendalikan arus lalu lintas, termasuk bagi pejalan kaki yang hendak menyeberang jalan. Hanya saja keberadaan lampu lalu-lintas itu diabaikan. Lampu merah diterjang, akibatnya giliran yang mendapat hak jalan karena lampu petunjuk menyala hijau, tidak kebagian jalan.

Di kesempatan yang berbeda menurut Bia, salah seorang pengendara mobil warga Medan Tembung yang selalu melintasi jalan simpang tiga Karya Wisata itu mengatakan, “Macetnya itu saat pagi jam tujuh dan jam pulang sekitar setengah lima sore. Karena itu saya sering berangkat lebih pagi menghindari macet di simpang tiga itu,” ujarnya.

Kemudian pengendara yang tidak jauh dari simpang itu juga memberikan komentar, “Ampun kali lah kalau sudah lewat simpang ini di jam-jam sibuk, gak tau awak lagi mau bilang apa? Kalau manusia seharusnya kan tahu peraturan, apa lagi di jalan kan menyangkut nyawa, jadi seharusnya hati-hati dan tertib, eh ini malah menerebos lampu jalan,” ujar MC Fajar.

Hal senada disampaikan pejalan kaki yang mengaku pernah ditabrak oleh seorang pengendara sepeda motor yang melaju kencang di luar jalurnya. Katanya, bahkan untuk menyeberang jalan saja tidak aman. (Monang Sitohang)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *