Connect with us

Kesehatan

Sembilan Hal Penting Tentang “Makmin” di Jerman

Published

on

BAGI orang Jerman, makanan dan minuman dipahami sebagai asupan yang  baik untuk jiwa. Tidak mengherankan kalau orang Jerman suka makan  dan minum (makan & mi num) dengan baik, dan mereka pun memiliki banyak  pilihan untuk menyenangkan jiwa.  

Alkohol / Bir

Untuk Anda ketahui, alkohol (bir) adalah minuman yang  legal di Jerman. Orang Jerman bisa memilih  Kneipe sebagai tempat  minum bir tradisional  atau area yang lebih modern, kafe, bar atau pub.  Bagi orang Jerman, minum merupakan  bagian dari kehidupan sehari-hari bagi banyak orang dewasa.

Bir merupakan minuman beralkohol yang paling populer di Jerman. Rata-rata, orang Jerman minum lebih dari 100 liter per tahun. Ada banyak bir yang diproduksi di berbagai wilayah di Jerman.  Bayangkan, ada sekitar  1.300 pabrik bir di negeri ini. Statistik tersebut sudeh memberi kabar, bahwa orang Jerman memang doyan bir.  Reinheitsgebot adalah kebanggaan bangs Jerman. Ini tentang sebuah  hukum kemurnian yang  telah ditetapkan sejak lebih dari 500 tahun lalu, bahwa bir hanya dapat dibuat dari malt, hop, ragi dan air.

Sekalipun bir legal di Jerman, namun orang dilarang  mengendarai mobil atau  sepeda di bawah pengaruh alkohol. Sebenarnya konsumsi alkohol di Jerman juga terus menurun. Tapi, karena minum bir sebagai hal biasa, maka jumlah orang yang harus dirawat di rumah sakit karena keracunan minuman beralkohol  lebih dari 100.000 orang. Statistik menyebutkan,  sekitar 1,3 juta orang Jerman kecanduan alkohol, dan  sekitar 74.000 merenang nyawa akibat penyalahgunaan alkohol.

Bread (Roti)

Orang Jerman menyukai roti. Setiap tahun orang Jerman  makan sekitar 82 kilogram roti dari  lebih 300 jenis roti pilihan yang ada di Jerman. Sebagian roti diolah dengan ragi, sebagian lainnya tidak beragi. Namun kecenderungannya, orang Jerman menyukai menyantap roti segar pada  pagi hari yang dibeli di toko roti setempat. Semula para tukang roti  membuat roti sendiri, namun kini disuplai produsen, dalam kondisi beku, sehingga para tukang roti tinggal memanggangnya di oven.  Untuk sarapan atau makan malam, biasanya orang  Jerman makan roti dengan diolesi  mentega, selai, keju, atau ditemani dengan ham atau sosis.

Sosis

Tahukah Anda bahwa Jerman adalah surga bagi pecinta sosis. Bayangkan, ada  sekitar 1.500 jenis sosis di negeri  ini. Sebuah supermarket biasa, setidaknya bisa menyediakan  sekitar 100 jenis sosis.  Orang Jerman rata-rata mengkonsumsi sekitar 30 kilogram sosis/tahunnya.  Jumlah itu hampir  separuh dari total konsumsi daging mereka. Sosis di Jerman umumnya  dibuat dari daging babi, tapi ada juga yang dibikin dari  daging sapi, domba atau unggas.

Döner kebab

Ini adalah makanan cepat saji favorit Jerman yang berasal dari Turki. Döner kebab merupakan  roti yang  diisi dengan daging panggang, bawang merah, tomat, salad dan berbagai saus. Ada beberapa pilihan dagingnya, seperti  domba, sapi atau unggas, tapi orang Turki tidak pernah menggunakan dagung babi untuk membuat kebab. Lebih dari  16.000 restoran kebab dapat dijumpai di Jerman, yang menjual  30 “döners”. Makanan asal Turki ini dikenal pertama kali di Jerman pada  awal tahun 1970an, dan kemudian diterima sebagai makanan pokok.  Bagi para vegetarian, ada alternatif yang ditawarkan dari Timur Tengah: felafel.

Memasak

Begitu menjadi lebih hangat, orang-orang di Jerman mulai memanggang – baik di balkon, di kebun, di taman maupun  di pantai. Apa pun bisa dipanggang, tentu saja.  Biasanya itu daging, tapi  mereka juga suka memanggang ikan, tahu sosis, atau sayuran seperti terong dan jenis  sayuran lainnya. Memanggang telah menjadi sebuah institusi, dan berbagai alat barbecue  dijual di toko-toko. Anda juga bisa membeli panggangan barbecue dasar di sebagian besar pompa bensin. Beberapa taman bahkan memasang barbecue untuk digunakan orang. Jika Anda beruntung posisi barbercue  akan terlindung, sehingga jika badai datang tiba-tiba maka   Anda pun bisa berlindung. Untuk urusan memanggang ini, tak perlu dikatakan bahwa orang perlu  untuk membersihkan diri mereka sendiri dan  berhati-hati agar asap dan aroma daging yang dipanggang ini tidak mengganggu tetangga. Memang lebih asyik jika saat Anda memanggang, juga mengundang tetangga.

Air / air ledeng

Air sangat diatur di Jerman karena ini adalah bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Ada bisa minum  air langsung dari keran, meski kualitasnya akan bervariasi, tergantung kota dan kawasannya. Sekalipin  begitu umumnya orang  lebih suka membeli air dalam kemasan botol.

Perbelanjaan

Makanan di Jerman, harganya relatif murah.  Ada persaingan yang cukup ketat antara toko diskon seperti Aldi, Lidl atau Plus. Orang Jerman menghabiskan sekitar sepertiga dari pendapatan mereka untuk  uang sewa, sedangkan untuk konsumsi (makanan, minuman dan tembakau) sekitar seper delapan dari pendapatan. Sebagian besar orang Jerman memberli makanan di supermarket, dan sebagian kecil lainnya mendapatkannya di  tukang daging atau toko roti.

Belakangan ini toko organik dan supermarket mulai berkembang di Jerman. Memang, makanan di toko organik umumnya  lebih mahal, tapi memang ada jaminan belum terkena pestisida berbahaya.

Diet khusus

Sekitar 10 persen penduduk di Jerman adalah vegetarian, dan jumlahnya terus meningkat. Orang memiliki berbagai alasan memilih untuk tidak makan daging.  Beberapa dipengaruhi oleh Buddhisme atau Hinduisme. Banyak orang percaya itu lebih sehat, sementara beberapa orang tidak menyukai industrialisasi massal industri daging yang  dampaknya dianggap  berbahaya terhadap lingkungan.

Puasa

Sekitar setengah dari empat juta Muslim di Jerman berpuasa selama bulan Ramadhan. Banyak pengusaha mempertimbangkan hal ini, walaupun tidak ada kewajiban resmi untuk melakukannya. Puasa juga menjadi tradisional di kalangan orang Kristen selama Masa Prapaskah, 40 hari antara akhir Karnaval dan Paskah. Di luar urusan agama, banyak orang Jerman   memilih  berpuasa karena alasan kesehatan, seperti melepaskan diri dari ketergantungan dengan alkohol, daging atau coklat, misalnya. ***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *