Feature
Sastra Bhayangkara di Watu Lumbung
BARU pertama terjadi di Indonesia, Hari Bhayangkara diperingati dengan sastra. Jadilah Sastra Bhayangkara, melibatkan aparat kepolisian DI Yogyakarta bekerjasama dengan para penyair, seniman dan budayawan Yogyakarta. Peringatan Hari Bhayangkara ke-72, digelar Minggu, 1 Juli 2019 di Kampung Edukasi Watu Lumbung, Parangtritis – Yogyakarta binaan Mbah Boy.
Siapa sangka, ide Sastra Bhayangkara justru datang dari Kapolda DIY, Brigjen Pol Drs. H. Ahmad Dofiri, MSi. Ide itu kemudian ditangkap Kapolres Bantul, AKBP Sahat M. Hasibuan, SIK, MH dan mengkoordinasikan dengan Mbah Boy.
Mencermati jalannya acara, tampak jalinan erat aparat kepolisian, termasuk para Polwan dan para seniman. Acara diawali dengan shalawat badar dilanjutkan gejog lesung yang dimainkan para Polwan Polres Bantul menyambut kehadiran para tamu undangan. Termasuk, kehadiran Kapolda DIY, Brigjen Pol Ahmad Dofiri.
Sesuai usia Polri yang 72 tahun, maka acara hari itu pun berlangsung dalam nuansa “serba 72”. Jumpah Polwan yang membawakan puisi tercatat 72. Jumlah penyair dan budayawan yang ikut membacakan puisi juga 72. Dengan beberapa kali latihan intensif, termasuk gladi resik sehari sebelumnya, keseluruhan acara berlangsung sangat sukses.
Tentu, acara itu mendapat apresiasi banyak kalangan, terutama kalangan budayawan. Tidak sedikit yang memuji Kapolda Ahmad Dofiri sebagai perwira yang cerdas, modern, dan membumi. Bagi Kapolda yang kelahiran Indramayu 4 Juni 1967 itu, kota Yogyakarta laiknya rumah kedua.
Lulus Akpol 1989, Ahmad Dofiri tercatat sabagai peraih adhi makayasa sebagai lulusan terbaik. Selama kurun penugasannya, ayah tiga orang anak ini tercatat tiga kali menempati pos strategis di Kota Gudeg. Tahun 2009, ia menjabat Kapoltabes Yogyakarta. Setelah tour of duty di tiga posisi, ia kembali ke Yogyakarta tahun 2013 sebagai Wakapolda DIY. Dan tahun 2016, suami dari Diana Wahyuni ini kembali ke Yogyakarta sebagai Kapolda. ***