Connect with us

Kabar

Safari Kebangsaan VIII: Budi Dalton Sampaikan Keluhan Budayawan Jawa Barat

Published

on

Rombongan Safari Kebangsaan VIII yang dipimpin Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto melakukan silaturahmi dengan sejumlah budayawan Jawa Barat di kediaman Budi Dalton–foto istimewa

JAYAKARTA NEWS—Rombongan Safari Kebangsaan VIII yang dipimpin Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto melakukan silaturahmi dengan sejumlah budayawan Jawa Barat di kediaman Budi Dalton, di Kota Bandung.

Budi Dalton menerima rombongan safari bersama sejumlah budayawan dan seniman seperti Edi Brokoli. Hasto sendiri ditemani Tim KMA Habib Sholeh Al Muhdar, Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari, Ketua DPD PDIP Jawa Barat Tubagus Hasanuddin, serta sejumlah caleg partai itu seperti Ramond Dony Adam.

Suasana pertemuan itu berlangsung hangat dan akrab di tengah rintik-rintik hujan yang membasahi Kota Bandung. Para seniman dan budayawan bertukar gagasan, dan pemikiran dengan Hasto dan rombongan. Suguhan kue tradisional dan kopi, menemani diskusi yang membahas berbagai persoalan seni dan kebudayaan tersebut.

Suasana di rumah budayawan Budi Dalton di Bandung,Jawa Barat–foto istiemwa

Budi Dalton mengatakan banyak sekali program yang disinergikan dengan para budayawan di Jabar khususnya yang ada di pinggiran yang jarang tersentuh. “Oleh karena itu saya tidak mewakili tetapi saya sebagian kecil pelaku budaya, berterima kasih pada PDIP telah meluangkan waktunya mendengarkan keluhan budayawan Jabar,” ungkap Budi.

Menurut Budi, target dari berbagai macam programnya adalah kaum milenial, dan wilayah yang belum tersentuh. “Sebetulnya di kalangan milenial sekarang melakukan sesuatu dengan cara masing-masing. Jadi perlu dirangkul dan diarahkan,” ungkap Budi.

Dalam kesempatan itu, Hasto mengatakan bahwa Jabar kaya dengan tradisi kebudayaan. Namun jika modernitas berdiri tanpa keseluruhan jati diri, maka kebudayaan akan kehilangan akarnya. “Untuk itu, berbagai strategi kebudayaan harus dijalankan bersama-sama karena sangat sesuai dengan kepribadian kita apalagi di Jawa Barat,” ungkap Hasto.

Hasto berharap dari pertemuan ini, para tokoh kebudayaan memperindah politik pada kesejatiannya. Selain itu juga memperindah politik dengan kebudayaan, tari-tariannya makanannya, kuliner, dan seluruh nilai-nilai luhur sebagai bangsa.

“Sekali lagi, kami bertemu dengan para tokoh kebudayaan ini untuk mendorong hijrah politik menjadi wajah yang membangun keadaan politik yang santun, yang toleran, yang mencintai seluruh isi alam raya,” kata Hasto.

Dia juga mengajak seniman dan budayawan menjadi bagian penting dalam upaya pelestarian lingkungan Jabar. Menurutnya, salah satu langkah konkret pelestarian lingkungan adalah menjaga sumber mata air di Sungai Citarum. Hasto mengatakan pemerintahan Jokowi telah berupaya keras selama ini agar bisa membersihkan Sungai Citarum dari sampah plastik dan botol bekas.

Pelestarian terhadap kesenian, adat istiadat hingga makanan juga perlu dilakukan. Dia menegaskan jangan sampai masuknya budaya-budaya asing, membuat masyarakat Jabar hilang dari akar budayanya. Menurut dia, upaya ini juga bagian dari visi pembangunan Presiden Jokowi.

“Inilah yang membuat politik benar-benar membumi. Jokowi – Kiai Ma’ruf turun ke rakyat dan menyentuh hal-hal yang fundamental. Tidak lagi bicara fitnah, tebar hoaks sana-sini tetapi benar-benar yang dibutuhkan rakyat,” kata Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi – Ma’ruf Amin,” itu.

Hasto juga bercerita saat Bung Karno tengah giat melawan penjajahan di Indonesia, banyak sekali hasil pemikirannya berasal dari kontemplasi panjang di Tanah Pasundan ini. “Seluruh kontemplasi ideologis Bung Karno, tentang nasionalisme sebelum pertemuan dengan Pak Marhaen, tidak terlepas keindahan alam raya Bumi Pasundan ini,” ungkapnya. ***/ebn

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *