Connect with us

Sport

PSSI Gagal Mereformasi Tata Kelola Sepak Bola

Published

on

KARUT-MARUT persepakbolaan nasional masih mengintai olahraga yang amat digemari masyarakat di tanah air ini. Walau Gojek Traveloka Liga 1 siap kick-off pada 15 April 2017, namun langkah PSSI tidak menggambarkan reformasi tata kelola sepak bola nasional. PSSI ditengarai banyak menabrak sejumlah peraturan yang seharusnya dijunjung.

Koordinator Save Our Soccer #SOS, Akmal Marhali mencatat, PSSI telah melanggar beberapa peraturan, seperti Statuta FIFA, Statuta PSSI, Regulasi Lisensi Klub Profesional FIFA, Law of The Game IFAB. Tragisnya, Regulasi Kompetisi Liga 1 yang disiapkan sendiri pun, dilanggar. Menurut Akmal, PSSI tampaknya tak sungguh-sungguh menegakkan syarat kriteria aspek legal pada lisensi klub profesional yang ditetapkan FIFA/AFC. PT Liga Indonesia Baru (LIB) pun tak tegas mengawal jalannya regulasi kompetisi.

Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), yang bertindak sebagai lembaga pembinaan, pengawasan dan pengendalian olahraga profesional, sebagaimana diatur Undang Undang Nomor 3/2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) dan PP Nomor 16 Tahun 2007, juga tidak menjalankan tugas dengan baik dan benar. Akmal menilai, verifikasi yang dilakukan BOPI hanya formalitas belaka. Kesannya, BOPI cuma bertugas bikin rekomendasi supaya kompetisi berjalan.

Akmal Marhali

Melihat sejumlah fakta tersebut, #SOS menilai, reformasi tata kelola persepakbolaan nasional, gagal. Sanksi FIFA dengan membekukan PSSI setahun lalu, tak membawa hikmah. Perpanjangan waktu yang diisi dengan turnamen, pun tak memberi nilai pada agenda agenda reformasi sepak bola nasional.

Akmal berpendapat, kebijakan PSSI tidak lebih baik dibandingkan dengan ketika dibekukan dua tahun lalu. “Padahal, PSSI isinya para pakar sepak bola yang sudah karatan, karena mereka lama berkecimpung mengurus bal-balan,” tutur Akmal.

Dia mengingatkan, peraturan yang dibuat oleh para stake holder sepak bola tersebut, untuk dilaksanakan dan ditegakkan, bukan malah dilanggar. Akmal pun mempertanyakan, siapa kini yang bertugas menegakkan aturan. “Sangat disayangkan, reformasi tata kelola sepak bola nasional kini gagal total!”***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *