Connect with us

Global

Presiden Mugabe Mengejutkan Zimbabwe Karena Tolak Mundur

Published

on

HARARE – Presiden Robert Mugabe mengejutkan rakyat Zimbabwe, Minggu (19 Nop 2017), dengan menolak mundur dalam siaran televisi, menentang partainya sendiri Partai ZANU-PF, dan ratusan ribu warga yang turun ke jalan-jalan ibukota Harare. Kendati belakangan Mugabe menyatakan siap mundur dengan berbagai syarat.

Rakyat Zimbabwe hanya mengenal satu presiden saja, sejak merdeka tahun 1980. Di era 80 an sampai 90 an, Mugabe dikenal sebagai pemimpin Afrika yang memiliki ketajaman pemikiran yang sangat baik.

Namun, sama seperti semua penguasa yang terlalu lama berkuasa, dia saat ini sudah sangat tidak populer dan Zimbabwe sebenarnya sudah ada dibawah kekuasan militer sejak lima hari lalu —- setelah kudeta militer.

Dalam siaran televisi hari Minggu, Mugabe, yang dikelilingi para jenderal, mengakui adanya kritikan dari ZANU-PF, militer, dan publik. Tapi dia sama sekali tidak menyebut soal posisinya sendiri.

Dia mengatakan, kejadian pada minggu terakhir ini ,”Bukanlah tantangan terhadap otoritas saya sebagai kepala negara dan pemerintahan.” Dia juga menyerukan sidang parlemen pada bulan depan.

Pemimpin oposisi Morgan Tsvangirai terkesiap, “Saya bingung. Tidak hanya saya, seluruh negeri. Dia mempermainkanya. Dia mencoba memanupulasi semua orang. Dia akan menghancurkan negeri ini.”

Sebelumnya, Partai ZANU-PF memberi waktu kepada Mugabe (93 tahun) kurang dari 24 jam untuk mundur dari jabatan kepala negara atau menghadapi pemecatan, solusi damai untuk mengakhiri pemerintahannya setelah kudeta militer.

Chris Mutxyangwa, pemimpin veteran perang kemerdekaan yang mengobarkan kampanye untuk menurunkan Mugabe selama 18 bulan terakhir, mengatakan rencana untuk memecat dia melalui proses di parlemen akan dimulai Selasa (21 Nop 2017) ini dan dipastikan akan ada demo besar hari Rabu (22 Nop 2017).

Dia juga berkomentar tampaknya Mugabe, yang berpidato selama 20 menit, tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya dan bahkan apa yang terjadi beberapa jam sebelumnya. “Bisa saja seseorang didalam ZANU-PF tidak menjelaskan apa yang terjadi di dalam partainya, sehingga dia berpidato di televisi seperti itu, atau dia ‘buta dan tuli terhadap partainya sendiri.”

Komite Sentral ZANU-PF, sebelumnya, telah menetapkan Emmerson Mnangagwa sebagai ketua partai yang baru. Intervensi militer dilancarkan setelah Mugabe memecat Mnangagwa dari kursi wakil presiden agar isterinya, Grace, akan menggantikannya.

Sejak Sabtu (18 Nop 2017), ratusan ribu warga berdemonstrasi di Harare mendorong Mugabe mundur dan memulai era baru negeri itu.

Sumber : Reuters

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *