Ekonomi & Bisnis
Prabowo Bawa Misi Bersihkan Pemerintah Demi Majukan Dunia Bisnis
BAGI yang belum tahu program calon presiden Prabowo Subianto, salah satu yang diunggulkan adalah janjinya untuk mendorong reformasi pemerintahan yang bersih dan tidak korup demi menarik bisnis di tanah air.
“Korupsi merajalela dan masif” di negara ini “seperti kanker yang telah mencapai stadium ke-4”, katanya saat berbicara di depan para pemimpin bisnis pada acara gala dinner bertajuk The Economist’s The World in 2019 di Grand Hyatt Hotel Singapura, 27 November 2018.
“Jika saya terpilih, fokus saya dan semangat saya adakah untuk menciptakan birokrasi yang rasional, modern, demokratis dan bersih, pemerintahan yang bersih, dan saya pikir ini adalah lingkungan terbaik untuk bisnis,” katanya.
Prabowo untuk kedua kalinya akan menantang Joko Widodo (incumben) dalam pemilihan presiden pada bulan 17 April 2019.
Pendiri Partai Gerindra berusia 67 tahun itu bersama pasangannya, Sandiaga Uno, telah menjadikan ekonomi sebagai fokus kampanye mereka.
Dalam wawancara khusus dengan Daniel Franklin, editor eksekutif dan ekonom diplomatik, pensiunan jenderal itu menegaskan pentingnya pemerintahan yang baik untuk memastikan stabilitas dan masyarakat yang bersih, meritokrasi, penting untuk pembangunan dan kemajuan di negara ini.
Prabowo dalam kesempatan itu juga memuji para pemimpin Singapura dalam menjamin perlakuan yang adil dan menegakkan supremasi hukum.
Perdana Menteri Lee Kuan Yew dan kelompoknya, katanya, telah melakukan “pekerjaan yang sangat baik, mereka membersihkan Singapura dan mereka telah membuat Singapura meraih kisah sukses”.
Dia juga terinspirasi oleh reformasi di Malaysia dan berharap pemilih Indonesia dapat meniru apa yang terjadi di Malaysia, di mana pemerintah koalisi Barisan Nasional yang berkuasa dikalahkan pada Mei lalu oleh aliansi Pakatan Harapan, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Mahathir Mohamad.
“Kita bisa memiliki perubahan yang damai, kehendak rakyat Indonesia akan didengar dan demokrasi akan terbukti berhasil,” katanya.
Selama di Singapura, Prabowo juga bertemu dengan Perdana Menteri Lee Hsien Loong pada Senin (26 November) dan mendiskusikan bagaimana kedua negara itu dapat memperkuat ikatan kuat mereka dan membawa hubungan mereka ke depan. Prabowo akan kembali ke tanah air pada Rabu ini.
Selain Pak Prabowo, politisi Malaysia dan putri perdana menteri negara itu, Anwar Ibrahim, Nurul Izzah, dan co-founder Grab, Anthony Tan, juga berbicara di acara tersebut.***