Connect with us

Kabar

Pinggul 10 Centimeter Layak Menikah

Published

on

Hasto Wardoyo, Kepala BKKBN Pusat. (foto: poedji)

Jayakarta NewsWarning untuk pasangan muda yang akan melangsungkan pernikahan dini dibeberkan oleh Kepala BKKBN pusat Hasto Wardoyo. “Sebaiknya mereka yang akan melaksanakan pernikahan muda harus memperhatikan segi umur, yang paling baik itu diatas 20 tahun,” katanya saat meresmikan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) di SMAN 1 Kepanjen, Kabupaten Malang Rabu (17/7).

Menurut Hasto yang baru saja menjabat kepala BKKBN ini, pernikahan terlalu dini apalagi belum genap 20 tahun punya resiko. Dijelaskan, perempuan yang menikah dibawah 20 tahun ukuran ukuran  tulang pinggulnya dibawah diameter 10 cm. “Hal inilah yang bisa menyebabkan kelahiran bayi tidak normal seperti kepalanya benjol,” tutur mantan bupati Kulon Progo, Jateng ini.

Akibat kepala benjol tersebut, dalam perjalan waktu bayi yang bersangkutan nantinya tidak sepandai atau secerdas bayi lain yang lahir dari ibu yang berusia di atas 20 tahun. Yang paling baik, lanjutnya, tulang pinggulnya sudah punya diameter standart yakni 10 cm dan itu terjadi bagi perempuan muda yang sudah berumur 20 tahun ke atas.

Untuk itulah pihaknya meminta kepada siswa di SMAN 1 Kepanjen ini untuk benar-benar mendalami ilmu kependudukan, yang nantinya didapatkan dari para guru yang sudah mendapatkan wawasan dari BKKBN. Bagaimana mau kawin muda atau tidak ?, tanya Hasto kepada para siswa yang hadir dalam acara itu, dan dijawab spontan, “tidak”.

Masalah kependudukan, kata Hasto, permasalahannya cukup banyak. Intinya bagaimana bisa menyeimbangkan pertumbuhan penduduk sehingga bisa tercapai apa yang diidam-idamkan oleh Pemerintah yakni kesejahteraan rakyat  melalui keluarga terencana.

Ia memberikan contoh Negara Singapura yang mempunyai jumlah penduduk tidak banyak tetapi kesejahteraan tercapai. “Walaupun mereka tidak punya apa-apa seperti minyak, hutan, tambang yang menghasilkan, namun kehidupan negara dan rakyatnya bagus,” kata Hasto.

Semua itu berpulang dari Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki. Dengan usaha keras dan kecerdasan yang dimiliki maka Singapura bisa maju di antara negara-negara Asia lainnya.

Untuk mencapai SDM yang baik maka bayi sejak dalam kandungan sudah diberi nutrisi yang baik agar waktu lahir tidak menjadi stunting. Kemudian kalau bayi sudah mulai besar diberi pendidikan yakni dimasukkan sekolah agar pandai dan cerdas sesuai harapan.

Kemudian yang lebih penting lagi ikut program KB yakni dua anak cukup. Dengan membesarkan dua anak maka tidak sesulit kalau merawat anak lebih dari dua karena perhatian akan lebih baik dan terkontrol. (poedji)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *