Connect with us

Feature

Perjalanan Nostalgia Raja Salman ke Indonesia

Published

on

SELALU ada kisah menarik pada setiap pertemuan. Apalagi jika pertemuan itu melibatkan pertemuan orangorang yang namanya sudah besar. Hal ini terjadi ketika dua pemimpin negara bertemu dalam kunjungan antar negara. Raja Salman bin Abdulaziz menemui Presiden RI, Joko Widodo dan sejumlah menteri—salahsatunya Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani.

Setiba di Bogor, Indonesia, Raja Salman atau yang lebih akrab disapa King Salman segera mencari cucu Presiden Republik Indonesia pertama, Ir. Sukarno. Hal itu disampaikan langsung Raja kepada Presiden Joko Widodo, “Mana cucu Sukarno?” tanya Raja Salman.

Maka Presiden Jokowi memanggil Puan Maharani, yaitu anak dari mantan presiden Megawati. Menko Puan bernostalgia soal pertemuan kakeknya, Sukarno, dengan Raja Arab Saudi kedua, Saud bin Abdulaziz pada 1955.

Ingatan pertemuan dengan Bung Karno rupanya masih membekas dalam benak Raja Salman. Ia menyatakan bahwa saat Bung Karno kunjungan kerja ke Saudi, Raja Salman ikut mendampingi Raja Saud dan sempat berbincang dengan Bung Karno.

Pertemuan Bung Karno dan Raja Saud saat itu terjadi ketika ia dan rombongan melakukan ibadah haji pada 1955. Setelah beribadah, Raja Saud menemui Bung Karno yang dianggapnya kawan dekat.

Disebut kawan dekat karena memang Indonesia dan Arab Saudi punya hubungan diplomatik yang baik. Salah satu buktinya adalah saat Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung pada tahun yang sama, pihak Arab Saudi mendukung penuh ide Dasa Sila Bandung.

Dasa Sila Bandung adalah konsep bernegara yang merupakan hasil dari KAA.Kembali ke pertemuan Raja Saud dan Bung Karno, saat itu Raja Salman masih berusia 19 tahun. Ia ikut menemani Raja Saud saat menerima rombongan dari Indonesia.

Kepada Puan, Raja Salman begitu terngiang dengan sosok Bung Karno.

“Saya ingat sekali Presiden Sukarno yang selalu mengatakan, ‘Saudara-saudara,” ucap Raja Salman.

Saat pertemuan 62 tahun silam itu,Bung Karno dan Raja Saud terlihat begitu akrab. Sebelum pulang ke Indonesia, Bung Karno diberikan cinderamata oleh Raja Saud. Ia memotong-motong Kiswah (kain penutup Ka’bah)yang dibikin dari tenunan kain sutera berhiaskan kaligrafi.Terbuat dari 120 kilogram emas murni dan berpuluh-puluh kilogram perak. Potongan-potongan Kiswah tersebut kemudian dibagikan kepada tamu-tamu kerajaan.

Di Madinah, rombongan Bung Karno juga diberi kehormatan melakukan upacara inaugurasi menandai selesainya pemugaran Masjid Rasulullah Nabawi yang telah dimulai sejak Raja Saud bertahta pada 1953. Hal menarik lainnya yaitu, selama berada di Arab Saudi, Bung Karno diberi fasilitas mobil buatan Amerika, Chrysler Crown Imperial oleh Raja Saud.

Kunjungan Bung Karno ke Saudi itu, kemudian dibalas Raja Faisal bin ‘Abdul ‘Aziz (penguasa ketiga Arab Saudi) pada Juni 1970. Ia adalah seorang reformis, modernis, pro-Palestina garis keras, dan pendukung pan-Islamisme. Akhir hidupnya tragis: dibunuh keponakannya sendiri.. Ia mengunjungi Indonesia dan sempat berpidato di ruang paripurna DPR.Sejak saat itu, Raja Arab Saudi tak pernah berkunjung lagi ke Indonesia hingga kedatangan Raja Salman pada Rabu, 1 Maret 2017—yang turut membawa investasi senilai Rp94 triliunan.Semoga jadi berkah bagi Indonesia. ***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *