Connect with us

Kabar

Perindo Ikut Main di Luar Ring

Published

on

Asep Hendrayana, Pengelola DPD Perindo Kota Cimahi.

PARA pegiat politik Jawa Barat sedang fokus ke Pilgub Jabar 2018. Mereka mengaku paham, bagaimana tabiat politik warga di provinsi ini. Mayoritasnya hampa fanatisme partai, cenderung mengambang (swing voter).  Keteguhan politik yang rapuh dan mudah dikunjungi parpol baru, Perindo.

Argumen di atas diakui politikus sebagai isyarat yang menantang. Kompetisi Pilgub Jabar kali ini terbilang lebih ketat, dibanding Pilgub 5 tahun lalu. Hal itu terjadi selain akibat kian tingginya pemahaman demokrasi, juga efek dari hadirnya pemain baru di luar ring seperti Partai Perindo.  Banyak pihak menilai, eksistensi basis area Perindo pada 27 Kabupaten kota se-Jabar, memberi dampak penting pada parpol peserta Pilgub Jabar 2018.

Respon Parpol Perindo Jawa Barat terhadap opini pihak eksternal tadi, sampai pekan pertama Agustus masih terkesan pasif. Sebagian pegiat mengira, parpol itu memang sengaja tampil ‘dingin’ karena Pilgub Jabar 2018 cuma dijadikan lahan evaluasi pengembangan. Separuh pegiat lain malah mengucap, kalau perahu milik HT itu ingin punya posisi tawar. Kehadiran kader dan penambahan habitatnya  di daerah, memang tidak bisa dipungkiri jadi potensi lumbung suara untuk kemenangan Cagub dan Cawagub.

Kabar tentang Perindo di beberapa Kabupaten Kota sekaitan Pilgub kali ini, terdengar cukup variatif. Di wilayah Pantai Utara dan Selatan misalnya, jejeran bendera parpol itu nampak leluasa berkibar. Demikian halnya untuk Kota Cimahi. Pemilih pemula rela gabung di programnya. Sekarang ini mereka dibina secara masif.

Pengurus teras DPD Partai Perindo Kota Cimahi, Asep Hendrayana saat ditemui Jayakartanews baru-baru ini di kantor sekretariat Jln Raya Sangkuriang Cimahi, juga ennggan bertutur panjang soal Pilgub Jabar 2018. Namun demikian jajaran elite partai ini mengiyakan bila partainya sekarang sedang giat membina generasi muda di Cimahi. Anak-anak itu adalah komunitas intelektual muda sebagai pemilih pemula. Mereka kelak baru pertama masuk ke bilik suara Pemilu atau Pilkada tahun depan.

Kepemilikan 30% populasi pemilih pemula dalam kantung DPD Perindo Cimahi disebutkan Asep Herndrayana tidaklah serupa dengan DPD wilayah lain di Jabar. Perindo beda daerah disebutkan Asep beda pula metoda pengembangannya. Namun demikian ia yakin tiap wilayah dipastikan punya populasi hak pilih yang tidak sedikit. Optmisme Asep didasari kinerja pengembangan parpolnya secara nasional melalui metoda realisasi yang cukup logik. Semisal bantuan penyediaan sekian perahu nelayan di banyak daerah pesisir pantai, puluhan gerobak bisnis kuliner, bantuan traktor petani dan seterusnya.

“Kalau ditanya, kepada pasangan calon gubernur mana seharusnya massa Perindo mendukung, kita mah di DPD sekarang belum bisa ngucap apa-apa. Kan harus tunggu instruksi pusat,“  tandas Asep. Intinya DPD Perindo mana pun di Jabar untuk urusan Pilgub saat ini, semuanya nunggu instruksi DPP di Jakarta. Mereka untuk sementara enggan diajak menanggapi dukungan formal DPP pada Presiden Jokowi di Pilpres 2019. Formasi kekuasaan di Istana jadi kian kentara siapa bakal lawan siapa di Pilgub Jabar nanti. ***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *