Connect with us

Global

Perebutan Kekuasaan di Venezuela Setelah Inflasi 2 Juta Persen

Published

on

 

Presiden Sementara Venezuela Juan Guaido (foto: reuters)

Oleh: Leo Patty

Venezuela memasuki babak baru perebutan kekuasaan setelah Ketua parlemen Juan Guaido disumpah sebagai presiden sementara. Namun dia harus berhadapan dengan Presiden Nicolas Maduro yang masih menguasai angkatan bersenjata dan institusi negara. Disisi lain, rakyat yang menderita akibat krisi ekonomi berkepanjangan.

Guaido telah mendapat dukungan internasional, termasuk pengakuan dari Presiden AS Donald Trump dan negara- negara Amerika Latin lain. Maduro membalas dengan pernyataan pemutusan hubungan diplomatik dengan Amerika, namun ditolak oleh Washington.

Maduro tetap berkeras untuk berkuasa. Kelompok oposisi, yang mendukung Guaido, mengambil alih kekuasaan setelah demonstran anti-Maduro memenuhi ibukota Caracas.

Guaido (35 tahun), yang dalam semalam jadi pimpinan nasional, menjanjikan pemilihan umum yang bebas dan adil, membentuk pemerintahan transisi untuk mengakhisi krisis ekonomi, yang ditandai hiper-inflasi, dan amnesti bagi perwira militer jika mereka membantu menyingkirkan Maduro.

Dia, sekarang, harus menghadapi tugas berat untuk membentuk pemerintahan transisi tanpa menguasai lembaga-lembaga pemerintah dan angkatan bersenjata, yang telah menyatakan menolak klaimnya.

“Benar, Guaido memperoleh pengakuan internasional tapi kekuasaan negara masih ditangan Nicolas Maduro,” jelas Ronal Rodriguez, peneliti politik Venezuela dari Universitas Rosario di Bogota, Kolombia.

Pengakuan internasional sangat penting bagi Guido untuk memperoleh dana bantuan internasional sehingga bisa mengimpor pangan dan obat-obatan yang sangat dibutuhkan rakyat setelah dihantam krisis ekonomi bertahun-tahun, tutur Rodriguez. Namun tetap saja dia harus berhadapan dengan para pendukung Maduro yang menguasai perlabuhan-pelabuhan.

Guaido, Rabu 23 Januari 2019, menjanjikan bantuan kemanusiaan akan didistribusikan dengan pengawasan parlemen atau kongres. Dia juga menambahkan akan ada demo besar pada minggu pertama Februari agar bantuan asing bisa masuk Venezuela.

Namun banyak simpatisan oposisi kuatir dia akan ditangkap seperti aktivis politik lainnya, termasuk mentornya Leopoldo Lopez, yang masih jadi tahanan rumah karena terlibat dalam protes jalanan pada tahun 2014 lalu. Apalagi Maduro masih menguasai angkatan bersenjata dan lembaga negara lainnya.

Venezuela menghadapi kehancuran ekonomi dengan inflasi mencapai 2juta persen setahun. Akibatnya, Maduro sangat bergantung pada militer untuk tetap berkuasa. Para komandan militer, termasuk Menteri Pertahanan Vladimir Padrino telah menjanji akan tetap setia kepada Maduro dan menolak Guaido. “Tentara tanah air tidak menerima presiden yang muncul dari kepentingan jahat atau secara sepihak menyatakan dirinya dan tidak menghindahkan hukum,” tukas Padrino.

Sumber informasi: reuters.com

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *