Connect with us

Global

Mufti Besar Yerusalem Ingatkan Serbuan Warga Yahudi akan Picu Perang Agama

Published

on

 

MUFTI Agung Yerusalem memperingatkan bahwa  pelanggaran yang terus berulang oleh para pemukim Yahudi  akan mengarah pada perang agama di wilayah tersebut.

Peringatan tengang kemungkinan “perang agama” itu disampaikan Mufti Agung Yerusalem pada hari Minggu,  menyusul ratusan pemukim Yahudi menyerbu Yerusalem Al-Aqsha.

Menurut kantor berita resmi Wafa, Sheikh Mohamed Hussein mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa penyerbuan oleh para pemukim Israel tidak akan mengubah pola Arab-Islam Yerusalem.

“Tapi ketekunan upaya (untuk menguasai daerah oleh warga Yahudi) tersebut akan menyeret daerah itu ke dalam perang agama,” katanya.

Sebelumnya, lebih dari 1.000 pemukim Yahudi telah memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa di bawah perlindungan ketat oleh  polisi Israel.

Hussein mengatakan warga Palestina harus berhati-hati dalam menghadapi upaya semacam itu yang berniat memicu insiden baru. “Tapi orang-orang kami membela Al-Aqsa dan akan terus mempertahankan [itu].”

Firas al-Dibis, seorang pejabat di  Otoritas Wakaf Keagamaan yang dikelola oleh Jordan, mengatakan polisi Israel menyerbu kompleks itu sebelum para pemukim dan melakukan pembersihan dan pencarian.

Langkah itu dilakukan beberapa hari setelah Knesset (parlemen Israel) mengeluarkan undang-undang kontroversial yang mengakui Israel sebagai “negara-bangsa dari orang-orang Yahudi”.

Bagi Muslim, Al-Aqsa mewakili situs ketiga paling suci di dunia, setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah.  Orang-orang Yahudi, merujuk Yerusalem  sebagai “Temple Mount“, mengklaim itu adalah situs dari dua kuil Yahudi di zaman kuno.

Israel menduduki Yerusalem Timur selama Perang Arab-Israel 1967. Yahudi mencaplok seluruh kota itu pada tahun 1980, dan mengklaim sebagai ibukota negara Yahudi, sebuah langkah yang sebenarnya tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional, kecuali Amerika Serikat. ***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *