Ekonomi & Bisnis
Megawati Ajak Para Pemuda Mau Bertani
JAYAKARTA NEWS – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri mengajak para pemuda kembali terjun bertani dengan menggarap tanah mereka, tidak perlu tergiur pindah ke kota menjadi buruh di pabrik.
Hal itu disampaikan Megawati dalam orasi politikmya di Desa Majakerta, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (4/4/2019). “Kalau saya Tanya, kenapa tidak mau jadi petani? Jawabannya, capek. Tentu capek, tapi nikmat karena (mendapatkan hasil dari mengolah) tanahnya milik sendiri,” ujar Megawati.
Menurut Megawati, kini menjadi petani dipermudah, antara lain dengan kelompok tani yang mendapat dukungan sepenuhnya dari pemerintah.
“Dengan kelompok tani, para petani bisa memiliki suara yang lebih solid, caranya kerja juga bagus, tahu bibit ini bagus atau tidak,” tandas Megawati.
Dukungan pemerintah kepada petani antara lain dengan menyediakan benih unggul untuk para petani. Dengan demikian, mereka tinggal memilih bibit jenis apa yang cocok untuk ditanam di tanah mereka.
Dalam kesempatan itu, Megawati juga mengingatkan kepada petani dan seluruh stake holder sektor pertanian, bila mendapatkan panen yang melimpah jangan tergiur untuk buru-buru mengekspornya. Hal itu penting, agar stok beras untuk penduduk Indonesia terjamin keterpenuhannya. Menurut Megawati, hal itu harus diprioritaskan.
“Kalau panen padi itu, berasnya jangan langsung diekspor dulu, suruh rakyat makan dulu, cukup dulu, baru sisanya diekspor,” ujar Megawati. Pesan ini tampaknya ditekankan untuk tidak tergiur mengekspor beras sampai benar-benar kebutuhan nasional sudah tercukupi stoknya untuk waktu yang cukup.
Dalam urusan pangan, kebutuhan rakyat harus didahulukan. Apabila kebutuhan rakyat sudah terpenuhi, pastinya hal itu akan mempermudah Indonesia mencapai swasembada pangan.
“Kalau panen padi dan (kebutuhan) rakyat didahulukan, maka kita bisa swasembada, bisa berdiri di kaki sendiri,” ujar tandas Mega. ***