Connect with us

Ekonomi & Bisnis

Megawati Ajak Para Pemuda Mau Bertani

Published

on

Foto dokumentasi: Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati (kiri) didampingi Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan PFI-P, Puan Maharani menyapa pendukungnya setelah melakukan panen raya di Wirun, Sukoharjo, Kamis (2/4/2019). (Courtesy Antara).

JAYAKARTA NEWS –  Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri mengajak para pemuda kembali terjun bertani dengan  menggarap tanah mereka,  tidak perlu tergiur pindah ke kota menjadi buruh di pabrik.

Hal itu disampaikan Megawati dalam orasi politikmya di Desa Majakerta, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (4/4/2019). “Kalau saya Tanya, kenapa tidak mau jadi petani? Jawabannya, capek. Tentu capek, tapi nikmat karena (mendapatkan hasil dari mengolah) tanahnya milik sendiri,” ujar Megawati.

Menurut Megawati, kini  menjadi petani  dipermudah, antara lain dengan  kelompok tani yang mendapat dukungan sepenuhnya dari pemerintah.  

“Dengan kelompok tani, para petani bisa memiliki suara yang lebih solid, caranya kerja juga bagus, tahu bibit ini bagus atau tidak,” tandas Megawati.

Dukungan pemerintah kepada petani antara lain  dengan menyediakan benih unggul untuk para petani. Dengan demikian,  mereka tinggal memilih bibit jenis apa  yang cocok untuk ditanam di tanah mereka.

Dalam kesempatan itu, Megawati juga mengingatkan kepada petani dan seluruh stake holder sektor pertanian,  bila mendapatkan panen yang melimpah jangan tergiur untuk buru-buru mengekspornya. Hal itu penting, agar stok beras untuk penduduk Indonesia terjamin keterpenuhannya. Menurut  Megawati, hal itu harus diprioritaskan.

“Kalau panen padi itu, berasnya jangan langsung diekspor dulu, suruh rakyat makan dulu, cukup dulu, baru sisanya diekspor,” ujar Megawati. Pesan ini tampaknya ditekankan untuk tidak tergiur mengekspor beras sampai benar-benar kebutuhan nasional sudah tercukupi stoknya untuk waktu yang cukup.

Dalam urusan pangan, kebutuhan rakyat harus didahulukan.  Apabila kebutuhan rakyat sudah terpenuhi, pastinya hal itu  akan mempermudah Indonesia mencapai swasembada pangan.

“Kalau panen padi dan (kebutuhan) rakyat didahulukan, maka kita bisa swasembada, bisa berdiri di kaki sendiri,” ujar tandas Mega. ***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *