Connect with us

Sport

Luar Biasa!Tim Olimpiade Memory Indonesia Raih 31 Medali Dalam Asia Open Memory Championship2018

Published

on

Tim Indonesia Sapu Bersih Medali di Kategori Kids dan Junior–foto Memorysport Indonesia

Tim Olimpiade Memory Indonesia kembali unjuk gigi dalam turnamen Asia Open Memory Championship yang berlangsung di Singapura baru-baru ini. Betapa tidak, Tim Olimpiade Indonesia yang terdiri dari  16 pelajar (SMP dan SMA) serta seorang profesional berhasil merauh 31 medali yang diperebutkan oleh 143 peserta dari berbagai negara di Asia. Yakni, 11 emas, 11 perak dan 9 perunggu. Sungguh sebuah capaian yang luar biasa sekaligus menunjukkan pada semua negara di Asia bahwa Indonesia adalah lawan yang tangguh.

Kejuaraan memory sport tingkat Asia itu berlangsung pada 29-30 September 2018 di Singapura. Ada 143 peserta yang berasal dari  antara lain, China, Singapura, Malaysia, Australia, India, Taiwan dan Macau.

 

Menurut Ketua Tim Indonesia, Yudi Lesmana yang juga International Grandmaster Memory, pelajar Indonesia juga berhasil menyapu bersih Juara Umum 1,2, dan 3 di kategori Junior melalui Shafa Annisa Rahmadani di posisi pertama diikuti Fathimah Aiko di posisi ke-2 dan Aisha Nadine di posisi ke-3.

Selain medali, Tim Indonesia melalui Fathimah Aiko, Aisha Nadine, dan Rania Azzahra juga berhasil meraih gelar Grandmaster of Memorydengan jumlah ingatan minimal 600 angka dan 6 deck kartu dalam 30 menit, 1 deck kartu dibawah 120 detik, serta 50 kata.

Kompetisi yang diselenggarakan di Singapore Polytechnic, Singapura, ini, menggelar 10 jenis perlombaan yang menuntut kemampuan dan daya tahan peserta dalam mengingat urutan acak angka, gambar, kartu, wajah dan nama serta tanggal dan peristiwa.

Tim binaan Indonesia Memory Sports Council ini terdiri atas 16 anggota yakni 15 pelajar (SMP dan SMA) serta seorang profesional. Dari jumlah tersebut 10 di antaranya berhasil membawa harum nama bangsa di kancah internasional.

Pencapaian rekor ingatan fantastis, lanjut Yudi Lesmana, juga berhasil dibukukan antara lain oleh Farah Afifah Pulungan, siswa SMAN 1 Depok, Jawa Barat, yang mampu mengingat 118 wajah dan nama acak dalam waktu 15 menit.

“Capaian cemerlang juga diraih Aisha Nadine, siswa SMP Sinar Cendikia, Tangerang Selatan, yang mampu mengingat 1941 digit angka biner acak dalam waktu 30 menit. Sedang  Shafa Annisa nyaris memecahkan rekor dunia dengan mengingat 331 gambar,280 angka dan 50 tanggal masing-masing dalam waktu 5 menit,” ungkap Yudi.

Suasana pertandingan Asian Memory Sport Championship 2018

Selain itu, Amira Tsurayya juga berhasil membukukan rekor terbaiknya dengan mengingat 185 kata dalam 15 menit sekaligus bersama kedua rekannya, Fatimah Aiko dan Kinanti Wening Asih menyapu bersih juara 1,2, dan 3 di cabang ini.

Pada hari ke-2 kompetisi, Shafa kembali menambah perolehan medali lewat cabang spoken numbers dengan mengingat 100 angka acak dalam 100 detik dan 1 deck kartu dalam waktu 47 detik.

Pada kategori anak-anak, ketiga perwakilan Indonesia juga berhasil meraih medali untuk Indonesia. Antara lain, Aulia Nadia dengan 5 medali, Navarro dan Zara masing-masing meraih satu medali.

“Hasil kejuaraan ini kembali membuktikan kemampuan otak anak bangsa tidak dapat dipandang sebelah mata. Tim Olimpiade Memory Indonesia juga sebelumnya sudah menjuarai kompetisi daya ingat internasional di Filipina dan Korea pada tahun 2018. Meskipun dengan dukungan terbatas, Tim Olimpiade Memory Indonesia tetap mampu menunjukkan taringnya di mata dunia dan membawa harum nama Indonesia,” tegas Yudi Lesmana.***/cybertokoh

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *