Connect with us

Kabar

Kuliah Peduli Negeri, bikin Mahasiswa Peduli Lingkungan

Published

on

Usai melakukan kegiatan lomba menggambarr, mahasiswa-Mahasiswi Universitas Mercu Buana berbagi ceria bersama anak-anak Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Akhiruz Zaman.. Ftoo: Istimewa

MATA kuliah Kuliah Peduli Negeri (KPN) merupakan aplikasi dari kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi yang salah satunya pengabdian masyarakat bahwa setiap fasilitas yang disediakan negara melakukan tri darma tersebut.
Menurut Berliani Ardha, Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Jurusan Advertising and Digital Marketing Communication, Universitas Mercu Buana Jakarrta, tujuan utama dari mata kuliah ini ingin membuat mahasiswa-mahasiswi Universitas Mercu Buana lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Di samping, mampu memberikan ilmu kepada sesame. Salah satu bentuknya adalah melalui kegaitan sosial.

“Kegiatan seperti ini saya harap terus berlanjut, mengaplikasikan mata kuliah yang mereka dapatkan dengan ide-ide yang mereka kembangkan sendiri. Intinya mereka mengamalkan ilmu yang mereka dapat di bangku kuliah dengan pengembangan. Konsep yang mereka aplikasikan ke anak-anak Panti Sosial Asuhan Anak Akhiruz Zaman sebenarnya ingin memberikan cita-cita atau harapan dengan memiliki kreativitas akan membuahkan hasil. Sebagai contoh mereka yang telah menghasilkan uang dari kreativitas menggambar. Itu salah satunya,” ujar Berliani pula.

Pada KPN ini, mereka mengangkat tema era digital. Mahasiswa Mercu Buana ingin mengaplikasikan atau memperkenalkan kemampuan dalam bidang desain ke anak-anak. “Inti dari KPN kan mengajarkan ilmu yang mereka dapatkan ke anak-anak. Kebetulan mereka memang di kampus belajar desain,” tambahnya.

Meski begitu, Berliani tak menafikan adanya kesan kaku, dan kesulitan mahasiswa membaur dan berinteraksi dengan anak-anak. Inilah tantangan bagi para mahasiswa yang melakukan KPN, yakni bagaimana mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku kuliah kepada masyarakat, termasuk anak-anak. “Dengan kuliah praktek begini, mereka sekaligus mempraktekkan teori berkomunikasi yang didapat di kelas,” ujar Berliani.

Sementara itu, Koordinator Kelompok KPN Mercu Buana, Dony Setyo Listiyanto mengaku sangat senang dengan kegiatan tersebut. “Bahwa untuk bisa mewujudkan kegiatan ini, prosesnya sendiri tidak instan. Ada proses pendekatan ke panti-panti asuhan atau organisasi lain, arrangement jadwal hingga D-day-nya. Sebuah kuliah praktek yang saya kira sangat penting,” katanya.

Seluruh anggota kelompok PKN, juga merasakan kesan yang sama, bahwa PKN ini sedikit-banyak telah memberikan social impact kepada anak-anak panti asuhan. “Selanjutnya kami berharap adanya social move on, sekalipun yang kami lakukan sepele…. Seperti berbagi cerita, menggambar, bermain, dan bernyanyi,” tambah Dony seraya menambahkan, “tentu, kami merasakan apa yang kami lakukann belum maksimal. Masih terasa ada kekurangan di sana-sini. Ini akan menjadi bahan evaluasi.”

Bicara tentang materi yang ditularkan kepada anak-anak Panti Asuhan, Dony mengatakan, bahwa pada prinsipnya yang mereka bagikan adalah ilmu yang mereka dapat di bangku kuliah. Karena mereka berangkat dari disiplin ilmu marketing advertising dan komunikasi, maka salah satu yang diberikan adalah basis-basis gambar dan ilustrasi.

“Berbagai software instan, memungkinkan seseorang melahirkan karya grafis. Ini terkadang membuat anak-anak mengabaikan proses kreatif, dan loncat ke terima hasil. Karena itu, kami lebih menekankan proses kreatifnya. Dengan kreativitas yang tinggi, ditunjang penguasaan software atau aplikasi yang tepat, semoga mereka kelak menjadi sumber daya manusia yang unggul,” ujarnya. ***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *