Connect with us

Hankam

Korsel – RI Teken Kontrak Pembuatan Kapal Selam Rp 14,4 Triliun

Published

on

JAYAKARTA NEWS – Korea Selatan mendapatkan kontrak senilai $ 1,02 miliar (Rp 14,4 triliun) untuk mengirim tiga kapal selam seberat 1.400 ton ke Indonesia.

Penandatangan yang dilaksanakan di Bandung belum lama ini tersebut, dihadiri pihak Program Akuisisi Pertahanan Seoul. Kesepakatan itu ditandatangani antara perusahaan Korea Selatan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) dan pemerintah Indonesia.

Kontrak pembuatan tiga kapal selam tenaga diesel-listrik Nagapasa Tipe 209/1400 (SSK) untuk TNI Angkatan Laut dengan nilai lebih dari 1 miliar dolar itu diperoleh dari Kementrian Pertahanan Indonesia, setelah berbulan-bulan kedua belah pihak melakukan negosiasi, demikian laporan situs pewarta pertahanan dan intelijen Jane.

Pada 2011, DSME mendapatkan pesanan untuk pengiriman tiga kapal selam kelas serupa Nagapasa, dimana dua di antaranya telah ditugaskan oleh TNI AL. Pembuatan kapal pesanan terbaru ini juga akan didukung oleh PT PAL sebagai jaminan alih teknologi.

Untuk kapal selam pertama, dua dari enam modul SSK akan dibuat di Surabaya oleh PT PAL, sedangkan empat sisanya akan dibangun oleh DSME di Okpo, Korea Selatan.

Setelah selesai, modul akan dirakit di Okpo dengan modul yang dibuat PT PAL untuk dikirim ke Korea Selatan.

Untuk kapal kedua, PT PAL akan bertanggung jawab untuk membangun empat dari enam modul, sementara DSME akan mengembangkan dua sisanya di Okpo. Perakitan akhir untuk kapal juga akan dilakukan di Korea Selatan.

Peluncuran Nagapasa Ketiga

Baru-baru ini, Indonesia meluncurkan kapal selam Nagapasa ketiga, dengan nama dan nomer lambung KRI Alugoro (405).

Kapal tersebut didukung oleh empat generator diesel MTU 12V 493. Kapal kelas-Nagapasa memiliki panjang keseluruhan 61,2m, lebar keseluruhan 6,25m dan lambung 5,5m.

Kapal tersebut dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan tertinggi 21.5 knot di bawah air dan 11k saat muncul.

Kontrak Pertama

Pesanan kapal selam Indonesia untuk kapal dengan tonase seberat 1.400 ton itu, tampaknya akan menjadi versi upgrade dari kapal selam Tipe 209 (1.200 ton) yang digunakan di angkatan laut Korea Selatan, demikian laporan Newsis.

Tipe 209 adalah kelas kapal selam serangan diesel-listrik. Kapal selam yang dibangun Daewoo akan menampung 40 anggota awak dan termasuk delapan peluncur yang mampu menembakkan torpedo, ranjau dan rudal.

Kapal selam akan dikirim ke Indonesia pada paruh pertama 2026, dimana konstruksi produknya akan dikerjakan bersama PT PAL Indonesia.

Kontrak tersebut merupakan kesepakatan pembuatan kapal selam pertama yang diberikan Korea Selatan sejak 2011, setelah Seoul memasok tiga kapal selam ke Jakarta.

Kepala DAPA, Wang Jung-hong, Jumat mengatakan, kedua negara “sekali lagi membuat kerja sama pertahanan timbal balik yang saling menguntungkan.”

Wang juga meminta Indonesia untuk “mendukung kesuksesan” program pesawat tempur KFX / IFX, sebuah perusahaan patungan yang dibangun kedua negara.

Menurut laporan News 1, Indonesia adalah mitra utama bagi Korea Selatan, di bawah Kebijakan Baru Presiden Moon Jae-in.

Sebuah sumber di DAPA mengatakan kepada News 1 bahwa pemerintah dan “agen terkait” bekerja sama erat untuk mendapatkan kontrak kerjasama dengan Indonesia ini. ***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *