Connect with us

Entertainment

Konser Slank ‘Indonesia Now’ Serba Perempuan

Published

on

Grup band Slank akan merayakan ulang tahun ke-35 dengan menghelar sebuah konser di Stadion Gelora Bung Karno pada akhir pekan ini, Minggu (23/12) malam nanti pukul 20.00 yang bertajuk ‘Indonesia Now’

Bimbim, Kaka, Ridho, serta Ivanka membocorkan bahwa konser mereka akan mengangkat tema tentang perempuan. Itu dirasa pas, karena konser digelar hanya sehari setelah Hari Ibu yang dirayakan setiap 22 Desember di Indonesia.

“Nanti di panggung yang laki-laki hanya Slank,” ungkap Bimbim selaku penggebuk drum band yang dibentuk sejak 1983 itu.

Bimbim melanjutkan, Slank memboyong tiga penyanyi perempuan kenamaan Indonesia. Mereka juga akan diiringi sejumlah musisi perempuan yang memainkan saksofon, menggebuk drum, mendentingkan piano, serta alat-alat musik lainnya.

Mereka juga memberi tempat spesial untuk Bunda Iffet yang tak hanya dikenal sebagai ibu dari Kaka Slank, tetapi juga ‘pengasuh’ grup band yang bermarkas di Potlot itu.

“Bunda Iffet akan pidato nanti, karena kehadiran Bunda ini begitu berarti untuk Slank dan Slankers,” kata Bimbim lagi.

 
Tema perempuan dipilih Slank untuk konser mereka bukan hanya karena Hari Ibu. Slank memang ingin mengapresiasi kehadiran perempuan dalam hidup mereka.

“Ibu atau bunda itu seperti jimat. Kalau melakukan sesuatu dan dapat izin dari mereka, pasti itu seperti jalan tol. Lancar dan dimudahkan apa pun yang kita lakukan,” kata Bimbim.

Itu diamini Kaka. Ia bahkan mengaku bisa sial jika keluar rumah tanpa memegang restu ibunya.

 
“Laki-laki tanpa perempuan tidak ada apa-apanya,” sahut Ivanka.

Tak hanya itu, lagu Slank juga kebanyakan tentang menghargai. Itu disambungkan Bimbim tema perempuan yang mereka angkat.

“Karena banyak orang kita yang kurang menghargai, kami selalu coba ajarkan dan tularkan. Kalau ada perempuan digangguin jangan diam, karena itu juga menjadi urusan kita,” ujar Bimbim.

Slank merupakan grup musik yang terbentuk sejak 1983 dan hingga saat ini menjadi salah satu band rock terbesar di Indonesia. Sejauh ini mereka telah merilis 31 album.

 
Selain lagu cinta, band asal Jakarta ini kerap membuat lagu kritik sosial dan politik. Album Mata Hati Reformasi (1998) merupakan salah satu yang kental akan kritik terhadap pemerintahan Indonesia. Secara keseluruhan album itu bercerita tentang masalah sosial dan pemerintahan pada zaman reformasi.

Di usia 30, Slank sempat membuat film biopik bertajuk Generasi Biru. Secara garis besar film itu bercerita tentang perjalanan karier bermusik Slank, mulai dari sejumlah personel yang menjadi pecandu narkoba sampai akhirnya bersih dan lepas dari jerat lubang hitam.

 
Pada usia 35 tahun, Slank ingin merayakannya dengan mempersembahkan konser musik. Bimbim menuturkan, lagu yang dinyanyikan Slank dalam konser itu sudah dipilih dan disusun sesuai tema.

“Semoga pas pulang dari GBK akan pada happy, tersenyum, bahkan berpelukan,” tuturnya.(pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *