Connect with us

Entertainment

Kila Bangkitkan Kembali Musik Anak

Published

on

JAYAKARTA NEWS – Era musik anak hangat-hangat tahi ayam. Ada yang tampil sekejap, dan dalam sekejap pula raib.

Tak seperti dulu, tatkala pada pertengahan dekade 70-an Chicha Koeswoyo menggebrak blantika musik anak dengan melejitnya lagu anak ‘Heli’ dan seketika itu juga, populerlah frasa ‘guk guk guk…’ seantero Indonesia.

Keberhasilan Chicha dalam membuat album rekaman lagu anak-anak di Indonesia, menjadi pendorong munculnya penyanyi anak-anak. Sebut saja  Adi Bing Slamet, Iyut Bing Slamet, Dina Mariana, Silvia Kusumaningrum  Yoan Tanamal, Ira Maya Sopha,  Diana Papilaya, Vien Is Haryanto, Bobby Sandhora, Debbie Rhoma Irama, Santi Sardi, Nourma Yunita, Liza Tanzil, Sandra Dewi, Fitria Elvie Sukaesih, Puput Novel, Facrul Rozi, dan lainnya.   Jejak Chicha juga diikuti oleh adik kandungnya Hellen Koeswoyo dan sepupunya Sari Yok Koeswoyo.

Setelah cukup lama vakum tak muncul album anak-anak, datanglah kemudian Chikita Meidy, Trio Kwek Kwek, Bondan Prakoso (Si Lumba Lumba), Tina Toon.

Juga muncul seorang penyanyi  cilik bernama Joshua Suherman yang mendendangkan lagu anak bertajuk ‘Air’ yang didalamnya terdapat kalimat ‘diobok-obok…’.

Dalam tempo sekejap, pemeo ‘diobok-obok’ tiba-tiba meroket dan melambung mengalahkan pemeo lain seperti ‘apanya dong’, ‘tak uuk ya’, dan ‘manyala bob’ yang lenyap ditelan bumi. Hingga pejabat negara dan menteri siapa pun acap mengatakan ‘di obok-obok’.

Dan Joshua Suherman menjadi miliuner anak kala itu. Pundi-pundi pun terus bertambah (tidak hanya musik) : iklan produk, aksesori, gambar sampul buku tulis dan…film.

Kini mereka semua telah dewasa. Banyak yang telah menikah dan menjadi seorang ibu rumah tangga (bahkan punya anak) atau bapak rumah tangga. 

Kini, era penyanyi dan lagu anak telah berlalu…

Kekhawatiran hilangnya lagu anak dalam katalog anak-anak zaman now menjadi fokus perhatian Bobby selaku produser Bro’s Music Lalu ditariklah Aqeela Putri  Alam alias Kila (9 tahun) merekam lagu anak berjudul ‘Burung Parkit’ berisi 10 lagu anak. Semua tentang kesenangan anak terhadap binatang, seperti Kupu Kupu, Kelinci dll.

Bersemangat membangkitkan kembali musik anak  (meski industri digital sudah masuk ke pola pikir anak), Bro’s Music kemudian mengajak dan menggandeng  J. Sarwono (kakek Kila) sebagai pencipta lagu dan serta Irvan Nat dan Alfa Dwiagustiar (music arranger)guna meramu lagu-lagu yang sesuai dengan jiwa anak. 

“Lagu-lagu yang direkam dibubuhi pesan yang simpel dan mudah dicerna oleh anak  di era digital. Kita rekam lagu Burung Parkit yang berdurasi 2 menit, cukup catchy dan sangat mendidik. Menarik bagi anak,” kata Bobby yang menemani Kila yang unjuk diri di acara WonderKidz di JCC, Senayan, baru-baru ini.

Susah enggak mempelajari notasi musik lagu anak ?

“Mulanya gimana ya…tapi kakek Kila, pak Sarwono tekun mengajari saya pada notasi musik. Juga kak Bobby, kak Alfa mereka semua rajin memberi tahu Kila. Kalau ada yang salah, mereka berkata, begini ya sebaiknya, jangan diulang ya…jadi yah lama kelamaan, Kila alhamdullilah bisa juga…,” sergap Kila.

Seperti anak seusianya, keseharian Kila juga diisi dengan bermain , belajar dan keinginan untuk mencoba sesuatu yang baru yang penuh imajinasi.

Tak heran jika Kila kemudian aktif di berbagai kegiatan, mulai dari olahraga, seni musik, seni peran, seni lukis hingga mendongeng. 

Saat ini, ia juga sedang antusias karena mengerjakan sebuah project bersama salah satu sahabatnya, Widuri (anak pasangan artis Widi B-3 dan Dwi Sasono, pernah bermain dalam ‘Keluarga Cemara’). Mereka berdua akan terlibat dalam film drama musikal anak bertema persahabatan. Jadi, dunia musik adalah langkah pertama Kila terjun ke dunia seni yang disenanginya.

Judulnya ? “Rahasia. Kata produsernya, enggak boleh dikasih tahu dulu,” jawab Kila cepat.

Wah…wah…(pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *