Feature
Jokowi, Angkringan dan Optimisme Menatap 2019
TIDAK ada yang istimewa dalam bagaimana Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut pergantian tahun 2018 menuju 2019. Memang tidak ada agenda khusus. Bersama Ibu Iriana, Pak Jokowi ditemani putra bungsunya Kaesang Pangarep, Senin malam tanggal 31 Desember 2018, memilih berada di Wisma Bayurini, Istana Kepresidenan Bogor.
Sekalipun tidak ada perayaan khusus, Presiden menatap kehadiran tahun baru 2019 dengan penuh optimisme. Sesuatu yang selama ini memang ia sebarkan dari hari kehari semenjak memegang tapuk pemerintahan menggantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono setelah memenangi Pilpres 2014. Menghidupkan semangat optimisme pun disampaikan dalam kata-kata dan diwujudkan perbuatan, saat kini menatap pilihahan raya presiden dan pileg yang akan digelar bersamaan pada 17 April 2019.
“Ya seperti hari-hari biasa. Seperti hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu. Enggak ada (perayaan khusus), yang paling penting 2019 optimis, optimis, optimis,” ujarnya kepada Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.
Untuk mengisi malam tahun baru, Presiden mengundang beberapa pedagang angkringan ke Istana Bogor. Dengan hidangan dari para pedagang angkringan itulah, Presiden bersama anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) danpara pegawai Istana Kepresidenan Bogor bersantap malam bersama. Khas menu angkringan, yang bisa dengan mudah ditemukan di Yogyakarta atau Solo. Model angkringan ini, juga sudah tidak asing lagi bisa kita temukan di kawasan Jabodetabek.
Presiden tampak tampil santai dengan memakai kain sarung dan kaos putih dibalut jaket hitam. Malam itu jam menunjukkan pukul 22.10 menitan, ketika mantan Walikota Surakarta itu keluar menuju halaman Wisma Bayurini. Jokowin ikut bergabung bersama para anggota Paspampres, polisi, dan pegawai Istana Bogor yang sedang mengantre untuk mengambil makanan.
“Silakan, silakan. Ambil yang banyak,” ujarnya kepada salah seorang Paspampres yang mengantre di depannya.
Walau sederhana, hidangan yang disajikan, sungguh mengundang selera untuk disantap pada malam di udara yang agak dingin di lingkungan Istana Bogor. Ada aate ayam, sate kambing, dan sate sapi. Juga tersedia bakmi dengkul, dan wedang ronde yang menghangatkan suasana menyambut tahun baru di kota hujan tersebut.
Setelah santap malam dan bercengkerama dengan para pedagang dan Paspampres, Presiden pun kembali ke dalam Wisma Bayurini.
Asisten Ajudan Presiden Kapten Teddy Indra Wijaya mengungkapkan, keluarga Presiden Jokowi memang tidak merayakan momen pergantian tahun secara khusus.
“Kalau buat Bapak (Presiden) dan keluarga itu ya memang enggak merayakan tahun baru. Malam tahun baru ya biasa saja, seperti malam-malam lainnya. Seperti malam ini, kita semuanya di kediaman Bapak di Istana Bogor, ditraktir Bapak,” tandasnya. (pr)