Connect with us

Sport

Jelang Penutupan Asian Para Games, Bulutangkis Dulang 4 Medali Emas

Published

on

Tim Bulutangkis Indonesia raih 6 emas, 5 perak dan 4 perunggu Asian Para Games 2018–foto instagram imamnahrawi

Menjelang Asian Para Games 2018 berakhir, atlet-atlet Indonesia masih mendulang medali emas.  Di cabang bulutangkis misalnya, Sabtu (13/10) ini, atlet Indonesia membukukan empat medali emas dari enam emas yang tersisa di hari terakhir. Dengan demikian, dari cabang bulutangkis telah meraih 6 emas, 5 perak, 4 perunggu

Bertanding di Istora Senayan Jakarta, para atlet bulutangkis Indonesia tampil militan. Dukungan suporter yang luar biasa membuat tenaga mereka jadi berlipat ganda.

Wakil pertama Indonesia, Fredy Setiawan yang turun di tunggal putra klasifikasi SL 4 gagal menyumbangkan emas. Ia harus puas meraih perak setelah dikalahkan pebulutangkis India, Tarun, dengan 21-10, 13-21, dan 19-21.

“Sebenarnya saya sering bertemu dengan Tarun. Bahkan pada Asia Para Games di Incheon saya juga bertemu di final. Faktor penyesuaian angin yang menjadi masalah. Terus saya terlalu buru-buru pada game kedua akhirnya tak terkontrol,” ujar Fredy usai pertandingan.

Kegagalan itu jadi pelecut atlet lainnya. Indonesia akhirnya membuka pundi emas dari tunggal putra klasifikasi SU 5 lewat Dheva Anrimusthi. Menjalani ‘perang saudara’ melawan Suryo Nugroho, Dheva menang dua game langsung 22-20 dan 21-13.

Dheva kembali menyumbang emas kedua bagi Indonesia saat berpasangan dengan Hafizh Briliansyah Prawiranegara lewat ganda putra klasifikasi SU 5. Mereka mengamankan medali emas setelah mengalahkan rekan sesama pelatnas NPC Suryo Nugroho/Oddie Kurnia Dwi Listiant Putra dengan 21-9 dan 21-9.

“Kami sudah sering bertemu di latihan. Kami suka kalah dan menang. Kami juga sering melakukan rotasi. Di mana dari kami kerap bertukar pasangan,” kata Hafizh.

Sayang, unggulan pertama tunggal putra klasifikasi SL 3, Ukun Rukaendi, gagal mengulang sukses meraih emas di Asian Para Games 2014 Incheon. Ia dikalahkan wakil India Pramod Bhagat lewat pertarungan rubber game 19-21, 21-15, dan 14-21 dan harus puas dengan torehan perak.

“Dia adalah lawan yang tanggung meski usianya sudah tidak muda lagi (48 tahun). Itulah mengapa saya harus melawannya hingga satu jam 30 menit. Apalagi dukungan penonton di sini sangat luar biasa, belum pernah saya merasakan suasana seperti ini sepanjang hidup saya,” ungkap Pramod Bhagat.

Hary Susanto/Leani Ratri Oktila mampu memberikan pundi emas ketiga bulutangkis. Hasil yang diraih berkat kemenangan atas wakil Thailand Siripongow Teamarrom/Nipada Seangsupa dengan 21-7 dan 21-10 di final ganda campuran SL 3/SU 5.

Emas terakhir Indonesia mampu dipersembahkan ganda putra Fredy Setiawan/Dwiyoko di final ganda putra klasifikasi SL 3-4. Mereka menumbangkan pasangan Korea Selatan Sun Soo Jeon/Dong Jae Joo dengan 22-20 dan 22-20.***ebn/INAPGOC

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *