Connect with us

Feature

 Istana Maimon, Tonggak Sejarah Sepanjang Masa

Published

on

Istana Maimon, Medan. Warsan kejayaan Sultan Deli. Warisan sejarah dan budaya sepanjang masa. Foto: Monang Sitohang

KOTA Medan yang dulu dikenal nama Tanah Deli, memiliki sejumlah objek wisata sejarah dan budaya, antara lain Istana Maimon, Mesjid Raya peninggalan Sultan Deli, rumah peninggalan Chong A Fie, Titi Gantung, Kantor Pos dan BI (Bank Indonesia) peninggalan Kolonial Belanda. Boleh dibilang, Istana Maimon lebih tersohor sebagai pusat perhatian para wisatawan dibanding objek wisata sejarah dan budaya lainnya.

Bangunan berdiameter 2.772 m2 yang didominasi warna kuning keemasan dengan pelengkap warna hitam pekat pada bagian atap, menjadi ciri khas  Istana Kesultanan Deli. Jaraknya sekitar 2 kilometer dari pusat kota, persisnya terletak di Jalan Bigjend Katamso, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimon, Kota Medan.

Sebelum Istana Kebesaran Sultan Deli Tuanku Sultan Ma’moen Al-Rasyid Perkasa Alamsyah itu berdiri, pada 1886 ia mendirikan rumah tempat tinggal bersama sanak keluarga di Kampung Bahari, yang kemudian disebut Istana Kota Bahari. Kini Istana Bahari telah terlupakan, diperkirakan letaknya di sekitar Jalan Puri, Kecamatan Medan Area.

Pada 26 Agustus 1888, Tuanku Sultan Ma’moen Al-Rasyid Perkasa Alamsyah, meletakkan sendiri peletakan batu pertama pembangunan Istana Maimon, dihadiri pihak Belanda. Kurang lebih tiga tahun berjalan, tepatnya Mei 1891, Istana Maimon selesai dibangun dan tampak berdiri megah tiada dua. Dan di tahun itu juga Istana Maimon dijadikan rumah tinggal Sultan Deli bersama keluarga.

Tengku Feria Aznita, Ketua Bidang Promosi, Pengembangan, dan Penelitian Yayasan Sultan Ma’mon Al-Rasyid. Foto: Monang Sitohang

Di samping rumah tinggal, Istana Maimon juga dijadikan tempat pertemuan para tamu-kekerabatan Sultan Deli, para pembesar dari luar wilayah Tanah Deli dan juga tempat pertemuan para keluarga Kesultanan Deli. Sejak Istana Maimon berdiri, nama besar Sultan Deli Tuanku Sultan Ma’moen Al-Rasyid Perkasa Alamsyah sebagai keturunan ke-9 dari 14 pemangku tahta Kesultanan Deli seakan lebih besar dari para pemangku tahta sebelumnya.

“Istana Maimon dibangun di masa Sultan Ma’moen Al-Rasyid Perkara Alamsyah bertahta,”ujar Tengku Feria Aznita, Ketua Bidang Promosi, Pengembangan dan Penelitian Yayasan Sultan Ma’moen Al-Rasyid, Rabu (09/08). Lanjut Cici panggilan akrab T. Feria Aznita, di masa itu Istana Maimon satu-satunya bangunan megah di Ranah Deli, Sumatera Timur.

Istana Maimon sudah memasuki usia 129 tahun, didesain seorang arsitektur Belanda bernama Theodoor Van Erp. Sekalipun usia bangunan sudah satu seperempat abad lebih, namun hingga sekarang bentuk fisik masih utuh dan belum pernah direnovasi, kecuali beberapa kali pengecatan ulang dengan tetap mempertahankan warna khas dasar.

Menurut Cici, Istana Maimon tergolong unik, karena desain interiornya memadukan unsur-unsur warisan kebudayaan Melayu dengan gaya Islam, Spanyol, India dan Italia. Peninggalan Sultan Deli berupa singgasana dan perabotan istana masih terjaga dan tertata rapi, mulai dari foto para sultan, sejumlah meja, sofa dan lemari kaca tampak menghiasi bagian dalam ruangan. Bangunan istana memiliki 30 ruangan dengan dua lantai dan memiliki tiga bagian bangunan yakni, bangunan induk, bangunan sayap kanan dan sayap kiri.

Istana Maimon dapat dikunjungi para wisatawan setiap hari, mulai pukul 08.00-18.00 WIB. Di musim liburan, pengunjung bisa mencapai 5.000 orang per hari. Tiap orang dikenakan biaya Rp. 3 ribu pengunjung pelajar, Rp. 5 ribu untuk umum. Kebanyakan minat para wisatawan berkunjung karena ingin tahu dan melihat langsung Istana Maimon.

Beberapa pekan lagi, atau tepatnya 26 Agustus 2017, Istana Maimon genap berusia 129 tahun. Istana Maimon bukan saja milik warga suku Melayu Deli, bukan pula milik warga Kota Medan, tetapi milik dan kebanggaan kita bersama bangsa Indonesia yang merupakan tonggak sejarah dan budaya Suku Melayu Deli sepanjang masa. “Dirgahayu Istana Maimon”. ***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *