Connect with us

Kabar

Ini Komentar Pedas Karding tentang Hoax Kontainer Berisi Surat Suara yang Dicoblos

Published

on

Abdul Kadir Karding–wikipedia

Berita tentang adanya kontainer yang berisi surat suara yang telah dicoblos mengejutkan banyak pihak, termasuk KPU yang langsung ke lapangan melakukan pengecekan. Ternyata berita tersebut tidak benar alias hoax. Namun hoax menggegerkan itu sudah tersebar ke masyarakat lewat medsos. Salah satu yang termasuk mencuitkan hal tersebut adalah Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief lewat akun twitternya.

Menanggapi permasalahan tersebut, selain KPU yang meminta agar pihak kepolisian mengusut tuntas hal tersebut, Abdul Kadir Karding, Wakil Ketua TKN Jokowi-KH Ma’ruf Amin pun menyampaikan hal serupa. “Saya mendorong kepolisian mengusut tuntas persoalan ini. Selain meminta keterangan Andi Arief, polisi juga perlu membongkar siapa penyebar informasi awal soal surat suara yang beredar melalui rekaman suara aplikasi whatsapp tersebut,” tegas Karding dalam rilis yang diterima redaksi.

Menurutnya,  pengungkapan kasus ini menjadi penting bukan saja untuk memastikan bahwa pemilu kita akan berlangsung jujur dan adil tapi juga memastikan bahwa demokrasi yang sedang kita lakukan terbebas dari narasi kebohongan.

Andi Arief, tuturnya,  bisa saja berkilah bahwa ia hanya menganjurkan KPU untuk mengecek kebenaran informasi soal adanya tujuh kontainer surat suara yang sudah dicoblos, tapi sebagai seorang elite partai Andi mestinya tahu bahwa kabar itu adalah hoaks lantaran sampai sekarang KPU belum menetapkan format surat suara utk Pemilu 2019.

“Sikap Andi mencuitkan informasi hoaks dengan dalil agar ada tindak lanjut, seperti menggenapkan narasi kubu Prabowo-Sandi dan pendukungnya yang gemar mengabaikan logika dan berhati2 memeriksa fakta,” ujar Karding.

Dalam kasus sebelumnya,  tambahnya, yakni hoaks penganiayaan yang disebarkan Ratna Sarumpaet, Prabowo dan para pendukungnya juga tergesa-gesa menyebarkan informasi itu dengan dalil HAM, membela perempuan, dan menyelamatkan demokrasi, tapi nyatanya di kemudian hari pembelaan mereka keliru karena Ratna terbukti berbohong.

Sikap Andi, tegasnya,  menunjukkan bahwa kubu Prabowo mengabaikan logika dalam mengejar kekuasaan. Hal ini juga melunturkan kredibilitasn Andi sebagai seorang politikus. Sebab Andi sebelumnya juga berkicau bahwa Prabowo adalah jenderal kardus karena memilih Sandiaga Uno sebagai cawapres demi sejumlah uang. Tapi belakangan ternyata Andi malah terkesan enggan membuktikan ucapannya dan malah berfoto dengan Prabowo: orang yang dicibirnya. ***/ebn

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *