Connect with us

Kabar

Gelaran Pemilu Sehari Terbesar di Dunia, Rakyat Antusias Beri Suara untuk Presidennya

Published

on

Pemilih warga RT 02 RW 13 Perumahan BBD 2 Sukahati, Kab. Bogor, tengah mendaftar kepada petugas TPS setempat untuk menentukan pilihannya pada Pilpres dan Pileg yang digelar serentak hari ini di seluruh Indonesia.

JAYAKARTA NEWS – Masyarakat Indonesia yang memiliki hak pilih sejak pukul 07.00 waktu setempat, telah mulai memberikan suara mereka dalam pemilihan umum yang dilangsungkan serentak dalam satu.

Pelaksanaan pesta demokrasi dalam sehari ini pada Rabu (17/4/2019), menjadi yang terbesar di dunia. Masyakat memberikan suara ketika tempat pemungutan suara dibuka, setelah sebelumnya rakyat sudah mendapat informasi yang memadai untuk menentukan pilihannya, melalui kampanye yang berlangsung enam bulan untuk memilih presiden dan anggota parlemen legislatif (DPR RI, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota).

Pemungutan suara ini berlangsung mulai dari kawasan timur Indesia di Merauke Papua hingga Sabang yang ada di ujung barat Indonesia. Pemilu ini berlangsung di negeri yang memiliki bentangan wilayah sepanjang lebih dari 5.000 km ini, membutuhkan kesiapan logistik dari KPU sebagai penyelenggara. Bukan hanya itu, Pemilu ini juga membutuhkan banyak saksi di setiap TPS yang ada. Inilah kali pertama, Indonesia menggelar Pemilu serentak untuk memilih Presiden dan anggota legislatif. Sebelumnya, sejak 2004 Indonesia telah memilih presiden secara langsung, setelah tiga dasa warsa lebih presiden dipilih oleh MPR.

Jokowi bersama kaum milenial.

Presiden Joko Widodo, seorang pengusaha furnitur yang memasuki dunia politik sejak 14 tahun yang lalu sebagai walikota kota Surakarta, kini sedang mencari dukungan kembali untuk mempimpin Indonesia pada periode keduanya melawan mantan jenderal Prabowo Subianto, yang telah dia kalahkan dengan slisih tipis dalam Pilpres sebelumnya pada tahun 2014.

Isu ekonomi mendominasi kampanye yang diperjuangkan dengan keras, meskipun isu kebangkitan Islam, juga membayangi kontestasi politik di negara yang berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia itu.

Dalam banyak jajak pendapat yang dilakukan oleh lembaga-lembaga survey menyebutkan, bahwa Joko Widodo unggul dua digit, tetapi pihak penantang mengatakan bahwa selisih tipis. Prabowo mengatakan pada konferensi pers Selasa malam, bahwa ia berharap menang dengan 63 persen suara.

Prabowo usai mencoblos di TPS di lingkungannya di Kab. Bogor

Pemungutan suara dimulai pertama kali di provinsi Papua, yang berada di wilayah paling timur Indonesia, dengan selisih waktu dua jam dari Jakarta.

Surat suara telah dikirim ke TPS-TPS, tidak terkecuali untuk daerah-daerah terpencil. Di Papua, distribusi logistik Pemilu pada umumnya menggunakan pesawat, speedboat, kano dan menunggang kuda. Dua speedboat bahkan digunakan sebagai tempat pemungutan suara bergerak bagi penduduk di rantai Kepulauan Seribu di utara Jakarta.

Dalam pada itu bencana angin yang terjadi di Jawa Timur pada Selasa malam, telah menghancurkan dua tempat pemungutan suara desa dan memutus aliran listrik ke dua TPS lainnya. Hal itu memaksa pihak berwenang untuk memindahkan pemungutan suara ke daerah-daerah yang lebih aman, kantor berita domestik Antara melaporkan.

Lebih dari 10.000 orang secara sukarela mengajukan hasil pemilu yang dipajang di tempat pemungutan suara dalam upaya waktu nyata untuk menggagalkan upaya penipuan.

Namun, sebelum pencoblosan berlangsung, pihak oposisi telah menuding terjadi penyimpangan daftar pemilih yang dapat mempengaruhi jutaan dan telah berjanji tindakan hukum atau “kekuatan rakyat” jika kekhawatirannya diabaikan.

Beberapa video muncul secara online pada pekan lalu yang memperlihatkan ribuan kertas suara dimasukkan ke dalam tas plastik di sebuah gudang di negara tetangga Malaysia, dengan banyak yang tampaknya sudah ditandai.

Calon petahana Joko Widodo dan Iriana, usai mencoblos di kawasan Gambir, Jakarta.

Pihak pengawas telah merekomendasikan pemungutan suara ulang untuk orang Indonesia yang mukin di Malaysia dan di Australia, di mana beberapa ratus pemilih terdaftar, masih berdiri dalam antrean setelah pemilihan ditutup di sana pada hari Sabtu. Keputusan akan diambil oleh komisi pemilihan.

“Meskipun ada hambatan dan anomali, saya percaya, pada akhirnya, kita tidak bisa menahan kehendak rakyat,” kata Prabowo semalam.

Kemenangan tak terduga untuk kubu penantang, diduga dapat memicu aksi jual singkat di pasar keuangan yang memberi harga pada kemenangan Widodo, kata para analis.

“Jika Prabowo menang, ini benar-benar akan menjadi akhir dari jajak pendapat di Indonesia … dan sebuah kegelisahan besar,” kata Marcus Mietzner, associate professor di Australian National University.

“Pertanyaannya adalah berapa margin kemenangannya,” kata analis yang masih yakin terpilihnya kembali Joko Widodo.

Kemenangan untuk Jokowi dengan persentasi di level 52-55 persen suara, akan menjadi “sweet spot” kata seorang pejabat senior pemerintah yang dekat dengan presiden. Dia menambahkan, bahwa ini akan memacu Jokowi untuk melanjutkan dan bahkan mempercepat reformasi ekonomi.

Game of Thrones
Tagar terkait jajak pendapat cenderung menunjukkan tren di Twitter di Indonesia selama periode tenang selama tiga hari menjelang hari pemungutan suara.

Pengguna media sosial membandingkan pemilihan presiden dengan seri HBO “Game of Thrones” – dengan satu meme online yang menunjukkan Joko Widodo duduk di Iron Throne yang didambakan.

Widodo mengkampanyekan catatannya tentang deregulasi dan peningkatan infrastruktur, menyebutnya sebagai langkah pertama untuk mengatasi ketidaksetaraan dan kemiskinan di ekonomi terbesar di Asia Tenggara itu.

Seorang Muslim moderat dari Jawa Tengah, menilai Jokowi harus memberi keyakinan kepada warga muslim, setelah kampanye kotor dan cerita-cerita bohong yang diarahkan kepadanya bahwa ia anti-Islam, seorang komunis atau terlalu dekat dengan Cina, yang semuanya itu merusak secara politik di Indonesia. Jokowi sendiri membuktikan dia sebagai muslim yang baik, dan bahkan memilih Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin, 76, sebagai pasangannya dalam Pilpres 2019 ini.

Prabowo, mantan komandan jenderal Kopassus, yang memiliki hubungan dengan beberapa kelompok Islam garis keras, dan pasangannya, pengusaha Sandiaga Uno, berjanji bahwa mereka akan meningkatkan perekonomian dengan memotong pajak dan berfokus pada infrastruktur.***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *