Connect with us

Kabar

Drainase Dijadikan Rumah Kabel Telepon

Published

on

Jalan Negara di Tangerang Semrawut

JAYAKARTA NEWS – Infrastruktur jalan negara di Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang terkesan semrawut. Sampai sekarang belum ada tanda-tanda pemerintah pusat menangani jalan tersebut, terutama ruas jalan Balaraja hingga Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang.

Di Balaraja Kabupaten Tangerang, titik kemacetan yang belum tersentuh berada di pintu tol Balaraja Barat. Kendaraan roda empat dari arah Serang selalu mengantre masuk pintu tol tersebut. Bahkan, antrean bisa mencapai satu kilometer. Begitupun kendaraan dari arah Cikupa, juga harus antre masuk pintu tol. Belum lagi kendaraan besar dari beberapa kawasan industri di sekitar Balaraja selalu menghiasi kemacetan tak jauh dari pintu tol tersebut.

Di Cikupa, tepat di pertigaan pasar milik Desa Cikupa, hampir setiap hari macet total. Para petugas Dinas Perhubungan dan Satlantas Polresta Tangerang pun tak bisa berbuat banyak. Paling-paling mereka hanya bisa mengatur dan membentak para sopir angkutan umum yang mangkal di bahu jalan di sekitar pertigaan. “Dari era kuda gigit besi hingga pejabat berdasi masuk jeruji besi, Cikupa selalu dihadapkan pada persoalan kemecetan di jalan Nngara ini,” kata Saprudin (60) penduduk asli Cikupa.

Pintu tol Bitung di jalan negara pun kemacetan belum bisa diatasi. Hampir setiap hari macet total. Padahal, pengelola jalan tol telah memperlebar ruas jalan pintu tol tersebut, namun kemecetan arus lalu lintas tidak pernah berkurang. Kemacetan arus lalu lintas di beberapa pertigaan jalan menuju arah beberapa kawasan industri  di sekitar Jatake dan Pasar Kemis pun telah menciptakan antrean panjang kendaraan besar, terutama pada sore hari.

Memasuki areal Kota Tangerang. Beberapa titik pertigaan di jalan negera, arus lalu lintas pun selalu terlihat macet, ditambah jalan berlubang serta drainse (saluran air) tak terawat pun menjadi sumber kemacetan. Terutama pada musin hujan, jalan negara selalu tergenangi air, karena drainase buruk dan macet.

Diperidiksi, drainase jalan negera itu menambah kemacetan, terutama di Jalan Merdeka (jalan negara). Karena fungsi drainase itu bertambah, seperti tempat penempatan serat optik milik PT Telkom. Padahal, dalam ketentuan apa pun, drainese itu fungsinya untuk aliran air, bukan untuk dijadikan rumah kabel telepon.

Perbaikan jalan di Jalan Merdeka Kota Tangerang selalu dilakukan melalui tambal sulam. Namun ketika hujan turun, aspal jalan itu kembali mengelupas, dan beberapa bagian ruas jalan yang sudah diperbaiki kembali berlubang. (red)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *