Connect with us

Kabar

Cantiknya Barbie ‘Batik Girl’ Karya Para Napi

Published

on

Lihat boneka-boneka barbie cantik ini. Siapa yang mengira boneka-boneka barbie yang berkostum batik serta aneka dress berbagai daerah di Indoneasia ini adalah buatan para nara pidana wanita di lembaga pemasyarakatan Bali dan Batam. Boneka barbie cantik itu baru-baru ini dipamerkan di Museum Mandiri, Jakarta Barat.

“Ada 1.000 boneka yang dihasilkan para napi di Bali dan Batam. Itu adalah bagian dari program 10.000 Boneka Batik Girl untuk Asean,” ungkap Lusi Kiroyan, Pendiri Yayasan ‘Cinderella’.

Untuk mengerjakan boneka-boneka tersebut, 100 napi wanita (LP Batam dan LP Bali) mereka dibayar Rp10.000 per boneka. Mereka tidak membuat bonekanya tapi membuat baju yang dikenakan boneka. “Para napi harus berkreasi dalam membuat baju-baju boneka ini. Tidak boleh sama. Jadi model baju maupun gaya si boneka masing-masing harus berbeda. Jika sama maka saya minta diulang,” ungkap Lusi.

Dengan begitu, tuturnya, mereka menjadi kreatif tapi lebih dari itu aktivitas ini selain menambah ketrampilan juga membuat mereka mandiri. Mereka dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dengan kemampuan mereka. “Dengan kemandiri dan mau bekerja, berusaha, saya berharap mereka kelak tidak masuk penjara lagi,” ujarnya.

Menurut Lusi, untuk mengerjakan program ini dia memilih napi wanita kasus narkoba. “Napi-napi wanita yang terkena narkoba itu banyak yang masih muda-muda, masih produktif. Mereka adalah generasi harapan bangsa. Sungguh sayang harus terjerat narkoba dan akhirnya masuk penjara. Saya berharap dengan adanya pelatihan ini memberi motivasi sekaligus rasa percaya diri kepada mereka,” katanya.

Rencananya 1.000 boneka Batik Girl ini akan dibagikan kepada anak-anak kanker dan disabilitas di seluruh Asean. Untuk tahap pertama Lusi dan timnya akan roadshow di lima negara termasuk Indonesia, yakni, Singapura, Malaysia, Brunnei dan Myanmar. Pada Februari 2018 mendatang dia akan roadshow ke Melbourne dan Darwin.

“Program ini dapat dukungan dari Australian Award Indonesia, juga Bayside Community –sebuah organisasi lokal Australia—serta dukungan dari Bank Mandiri. Pihak KJRI Darwin NT dan Andre Omer Siregar pun ikut membantu,” kata Lusi yang baru-baru ini meraih grant dalam program Hibah untuk Alumni Australia melalui Alumnae Grand Scheme (AGS) tahap 2.***

 

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *