Connect with us

Entertainment

“Bumi Manusia” Pramoedya Ananta Toer Difilmkan

Published

on

Iqbaal Ramadhan sebagai Minke,

NOVEL Bumi Manusia karya sastrawan Pramoedya Ananta Toer, buku pertama dari Tetralogi Buru, yang telah sukses dicetak dalam 43 bahasa di seluruh dunia, segera diangkat menjadi film layar lebar. Novel itu ditulis oleh Pramoedya Ananta Toer ketika mendekam di tahanan pulau Buru, dengan menggunakan kertas bekas bungkusan semen untuk menulis kisah Bumi Manusia, sebelum dituliskan pada tahun 1975.

Tahun 1980, novel Bumi Manusia sempat beredar bebas, hingga pada tanggal 29 Mei 1980 novel ini dilarang oleh Jaksa Agung di era pemerintahan Presiden Soeharto.

Novel ini menceritakan kisah roman Minke, seorang pribumi di zaman kolonial Belanda, yang jatuh cinta kepada Annelies, anak blasteran seorang Belanda dengan seorang nyai bernama Nyai Ontosoroh. Ceritanya sendiri berlatar belakang Kebangkitan Nasional sekitar tahun 1890-1918.

Pengangkatan novel Pramoedya Anantara Toer menjadi film bioskop, digarap oleh Falcon Pictures yang sebelumnya telah sukses dengan sejumlah film seperti Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1 dan 2 dan My Stupid Boss. Selaku Sutradara adalah Hanung Bramantyo dan Produser film yakni Frederica.

Sang Produser film, Frederica, mengaku sangat tersanjung bisa mendapatkan kesempatan untuk memproduksi film yang diangkat dari novel karya legenda sastra Indonesia tersebut. “Film ini adalah satu langkah ke depan yang penting buat Falcon Pictures dan ini jadi tantangan buat kami bagaimana film Bumi Manusia akan bisa diterima, bukan hanya oleh pecinta novel ini, tapi juga bisa diterima oleh penikmat film pada umumnya dan generasi muda sekarang,” ujar Frederica, di Sleman, Yogyakarta, Kamis (24/5/18).

Sementara dalam kesempatan yang sama Hanung Bramantyo, sang Sutradara mengungkapkan bahwa dirinya seakan diserahkan beban yang berat untuk menyutradarai film Bumi Manusia. “Saya harus bisa menyuguhkan film ini agar bisa diterima semua kalangan. Bagi saya ini tidak mudah” katanya.

Hal senada juga disampaikan oleh putri ketiga Pramoedya Ananta Toer, Astuti Ananta Toer, yang berharap film ini dapat diserap dunia luar. “Karya-karya Pram (Pramoedya Ananta Toer) dibuat berdasarkan catatan sejarah, statistik dan riset mendalam. Saya berharap, mungkin juga Pram, setelah menonton film ini penonton akan diberikan kekuatan agar lebih berani, mencintai keadilan dan kebenaran, berpihak kepada yang benar, berpihak kepada yang adil dan mencintai keindahan,” paparnya.

Film Bumi Manusia sendiri akan mulai syuting pada pertengahan bulan Juli hingga Agusus 2018. Produksi dan pengambilan gambar akan dilaksanakan di dua negara yakni Indonesia (Yogyakarta dan Semarang) dan Belanda. Pemain utama dalam film ini adalah Iqbaal Ramadhan sebagai Minke, Mawar Eva de Jongh sebagai Annelies dan Sha Ine Febriyanti sebagai Nyai Ontosoroh.

Novel Bumi Manusia merupakan jilid pertama dari serial Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer yakni Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca. ***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *