Connect with us

Sport

The Blues Siap Angkat Tropi, Middlesbrough Turun Kasta

Published

on

CHELSEA selangkah lagi memenuhi ambisiya untuk menjuarai Liga Inggris setelah dalam pertandingan Selasa dinihari WIB, memaksa Middlesbrough menangis, menyesali hasil tersebut yang memaksa mereka harus meninggakan kasta tertinggi perhelatan sepakbola di negeri the three Lions itu.

Penggrafir untuk trofi Liga Primer, kini bersiap mempertajam alat kaligrafinya untuk menuliskan klub asal London itu kembali menjadi juara. Persaingan perebutan juara Ligra Primer dapat dikatakan sudah selesai, karena Chelsea hanya membutuhkan tiga poin lagi untuk memastikan mahkota juara, yang secara matematis the Blues akan dapat menuntaskan misi juara liganya pada Jumat (Sabtu WIB) mendatang saat mereka bertemu bertandang ke markas West Bromwich Albion.

Mereka dapat mengantongi nilai penuh saat melawan Baggies dan itu akan sebuah judul berita yang sangat layak, dimana mereka untuk keempat kalinya dalam 12 tahun meraih tropi ini, yang artinya itu hanya seperlima dari sejarah klub yang telah berdiri sejak 112 tahun silam.

Dengan sukses mengalahkan Middlesbrough ini tidak salah kalau para penggemar the Blues secara konstan menyanyikan dukungannya kepada tim kesayangan mereka, dan terutama kepada pelatih Antonio Conte. Piala Liga Primer kali ini akan menjadi prestasi yang luar biasa bagi pelatih Italia di musim pertamanya di sepakbola Inggris, dimana dia tidak bisa berbahasa Inggris pada setahun lalu saat masuk ke London—namun dia membuktikan telah mampu mengangkat Chelsea, di mana hari ini posisi Chelsea setidaknya hampir juara, lagi.

Credit Photo: REX

 

Mereka pun memiliki 34 poin lebih banyak dari musim lalu. Para penggemar tentu berharap, mudah-mudahan Conte sekarang ini akan tetap bertahan menukangi Chelsea meskipun ia diminati oleh klub Italia milik pengusaha Indonesia, Inter Milan. Chelsea sangat membutuhkan Conte untuk membangun klub, mempertahankan gelar ini dan meraih tropi di Liga Champions. Itulah harapannya.

Ada harapan umum di Stamford Bridge. Roman Abramovich hadir saat Carlo Ancelotti, manajer Chelsea terakhir -dan orang Italia pertama- untuk memenangkan liga dan yang juga menyelesaikan gelar ganda dengan Piala FA, sebuah prestasi Conte. Ancelote dan Conte dulu berkawan, dimana mereka dulu pernah bekerja sama di Juventus saat posisi terakhirnya sebagai kapten. Pada gelaran Liga Champions musim depan, mereka dipastiak akan bersaing. Tentu saja kalau Anceloti masih dipercaya menukangi Munchen.

Tidak pernah ada keraguan bahwa Chelsea akan memenangkan ini. Pertanyaan kepada klub ini paling hanya tentang berapa banyak gol yang akan mereka ceploskan ke gawang lawan dan berapa nilai yang diraih pada akhir liga. Pertandingan dinihari tadi sedikit kurang sempurna, karena tidak tampilnya N’Golo Kante, yang mengalami sedikit cedera otot, dimana bertepatan dengan pengumuman bahwa dia terpilih sebagai Pemain Terbaik Sepak versi wartawan sepak bola pada tahun ini. Tapi Fabregas yang diberi kepercayaan pelatih, menunaikan tigasnya dengan baik.

Gelandang asal Spanyol itu menciptakan banyak peluang dan terlibat dalam ketiga gol tersebut saat ia menjadi pemain pertama yang membukukan 10 assist di Liga Premier dalam enam penampilannya. Chelsea mencapai tonggak sejarah lain – dengan kemenangan kandang ke-300 Liga Inggris, yang sekarang ini hanya diungguli oleh Manchester United (347) dan Arsenal (306).

Adalah sebuah kegembiraan di mana mereka menggulingkan Middlesbrough dan ini sekaligus menjadi tanda juara yang bakal direngkuh klub ini. Middlesbrough sendiri yang diambang “kehancuran” di Liga Primer, malah tampil dengan disiplin yang minim, sehingga dimanfaatkan betul oleh pasukan Conte.
Setelah melakukan tekanan bertubi-tubi dengan banyak peluang semenjak menit awal, Chelsea baru membuka keunggulan mereka pada menit ke-23 melalui penyerang Diego Costa. Striker timnas Spanyol itu sukses mengelabui Brad Guzan, dimana golnya diceploskan melewati celah di antara kedua kakinya. Dengan gol tersebut, Costa menjadi pemain ketiga yang mencetak minimal 20 gol per musim secara berturut-turut dalam dua musimnya di Chelsea. Dia menyusul rekor yang dicapai Jimmy Floyd Hasselbaink dan Didier Drogba.

Pada menit ke-34 pendukung the Blues kembali bersorak, setelah sepakan keras Marcos Alonso dari sudut sempit, lagi-lagi mengarah ke gawang melalui celah di antara kedua kaki penjaga gawang Middlesbroug. Gol ketiga Chelsea tercipta pada menit ke-65 melalui tendangan Nemanja Matic. Gelandang Serbia juga sukses menaklukkan Guzan, dengan mengarahkan bola ke celah kedua kaki kiper.

Dengan hasil ini, Chelsea berhasil memperlebar jarak mereka dengan Tottenham sebanyak tujuh poin, setelah klub sekota yang menjadi pesaing utamanya itu takluk 0-1 dari West Ham United pada pekan yang sama.

Bagi Middlesbrough, kekalahan ini memastikan mereka menjadi tim kedua yang terlempar ke Championship musim depan setelah sebelumnya nasib serupa diterima Sunderland. Dengan raihan 28 poin dimana tinggal sisa dua laga lagi, The Boro mungkin mampu mengejar poin tim terbawah di luar zona degreadi, Swansea City yang mengantongi 35 poin.***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *