Connect with us

Entertainment

Bercanda tentang Pembunuhan Presiden Trump, Johnny Depp Minta Maaf

Published

on

Johnny Depp tersenyum ke publik saat menghadiri Festival Musik Glastonbury di Cenemageddon, Worthy Farm, Inggris pada 22 Juni 2017. The Libertine merupakan fim drama Johnny Depp yang dirilis pada Maret 2006. [Photo oleh Grant Pollard/Invision/AP]

JOHNNY Depp pada  Jumat pekan lalu, telah meminta maaf karena bercanda tentang pembunuhan Presiden A.S. Donald Trump, dengan menggambarkankan mengatakan ucapannya sebagai “miskin perasaan”. 

Bintang The Pirates of the Caribbean itu berbicara saat tampil di festival musik Inggris Glastonbury pada  Kamis pekan lalu, saat dia merenungkan berapa lama hal itu terjadi sejak seorang aktor mengucapkan mengenai hal membunuh  seorang presiden A.S. sebagai candaan.

Ucapannya tersebut mengundang  kritikan  dari pendukung Trump, dan Gedung Putih yang menggambarkan ucapan Depp sebagai “menyedihkan.”

“Presiden Trump telah mengutuk kekerasan dalam segala bentuk dan sangat menyedihkan bahwa orang lain seperti Johnny Depp tidak mengikuti jejaknya,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

“Saya berharap beberapa rekan  Depp akan berbicara menentang retorika semacam  ini sekuat tenaga, apabila komentarnya ditujukan kepada pejabat terpilih dari Demokrat.” Depp kemudian mengkonfirmasikan, bahwa  ucapannya yang telah dilontarkannya sebelumnya tidak dimaksudkan dengan niat jahat.

“Saya mohon maaf atas lelucon buruk yang saya coba semalam dengan selera yang buruk tentang Presiden Trump,” kata Depp, 54, dalam sebuah pernyataan. “Itu tidak keluar seperti yang diinginkan, dan saya tidak bermaksud jahat. Aku hanya berusaha menghibur, tidak menyakiti siapa pun. ”

Johnny Depp mempresentasikan film terbarunya bertajuk Libertian pada Festival Musik Glastonbury di Cenemageddon, Worthy Farm, Inggris pada 22 Juni 2017. [Photo oleh Grant Pollard/Invision/AP]

Depp sedang menonton pemutaran film “The Libertine” tahun 2004 di festival Glastonbury saat diskusi beralih ke topik Trump. Depp mengatakan bahwa dia pikir presiden “butuh bantuan”.

“Bisakah kita membawa Trump ke sini?” Depp bertanya kepada penonton. “… Kapan terakhir kali seorang aktor membunuh seorang presiden?”

 

Aktor John Wilkes Booth membunuh Presiden A.S. Abraham Lincoln pada tahun 1865.

“Sekarang saya ingin mengklarifikasi,  saya bukanlah seorang aktor,” Depp melanjutkan. “Saya berbohong untuk hidup.  Tapi sudah lama, dan mungkin sudah waktunya.”

Dinas Rahasia A.S. mengatakan bahwa mereka mengetahui komentar Depp, namun tidak punya  komentar lain atas hal itu.

Beberapa orang Republikan mengkritik komentar Depp sebagai bagian dari tren yang suram. “Saya muak dengan selebriti yang ceroboh  dengan ucapan yang menjijikkan itu,” Ronna Romney McDaniel, ketua Komite Nasional Partai Republik, saat menuliskannya di Twitter.

Depp —dimana  film “Pirates of the Caribbean”  telah diputar oleh para kritikus pada Mei lalu— telah  lebih dari setahun bersiteru dengan aktris Amber Heard dan sebuah gugatan  hukum terhadap mantan manajer bisnisnya yang memiliki klaim terperinci mengenai pengeluaran mewah  sang aktor.

Sebelumnya pada bulan Juni, Delta Air Lines dan Bank of America menarik sponsor mereka untuk produksi New York “Julius Caesar” Shakespeare, karena penguasa Romawi yang dibunuh dalam lakon tersebut digambarkan sebagai pengusaha mirip Trump.

Komedian Kathy Griffin bulan lalu berpose  sambil memegang kepala berdarah palsu, kepala yang terpotong menyerupai Trump. Dia akhirnya juga harus meminta maaf, tapi dirinya juga terpaksa menerima kenyataan pahit, karena dipecat dari perannya pada siaran tahunan perayaan Tahun Baru CNN.

Pekan lalu, seorang pria bersenjata menembaki anggota parlemen Republik yang sedang berlatih untuk mengikuti pertandingan bisbol.***

 

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *