Connect with us

Sport

Belum Ada Kejutan, Kontingen Surabaya Tetap Juara Porprov Jatim 2019

Published

on

Gubernur Jatim Khofifah menyerahkan Piala Bergilir kepada Kontingen Surabaya. (foto: Humas Pemprov Jatim)

Jayakarta News – Belum ada kejutan yang berarti pada pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2019, karena kontingen Surabaya masih tetap menjadi juara umum. Hanya saja pemecahan rekor cukup banyak seperti pada 16 nomor cabang olahraga (cabor) senam dan cabor panahan ada 10 nomor.

Namun di sisi lain, untuk perolehan medali cukup merata karena sudah tidak didominasi oleh kontingen-kontingen tertentu. Hal ini menunjukkan kalau pembibitan dan pembinaan di daerah cukup baik. Keberhasilan kontingen Surabaya Surabaya sendiri tentunya tidak lepas dari fasilitas olahraga yang dimiliki dan juga banyak atlet yang berdomisili di kota buaya tersebut.

Pada kesempatan itu, Gubernur Jatim Khofifah menyerahkan Piala Bergilir Juara Umum kepada Kota Surabaya sebagai Juara Umum Porprov Jatim VI/2019. Selanjutnya dilakukan penurunan Bendera Porprov Jatim oleh Paskibra diberikan kepada 3 Atlet dari provinsi, 4 Atlet dari Kabupaten Tuban.

Sementra itu para atlet menyerahkan bendera Porprov Jatim ke Gubernur Khofifah didampingi Ketua Umum KONI Provinsi Jawa Timur. Selanjutnya bendera diserahkan kepada Bupati Lumajang  mewakili tiga bupati lainnya, yakni Bupati Situbondo, Bupati Jember, dan Bupati Bondowoso yang rencananya akan menjadi tuan rumah pelaksanaan Porprov Jatim VII/2021.

Setelah dilaksanakan selama sepekan penuh di Kab. Lamongan, Kab. Tuban, Kab. Bojonegoro, dan Kab. Gresik, Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim VI/2019 akhirnya resmi ditutup oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Imam Nahrawi. Penutupan pesta olahraga tingkat Provinsi Jatim ini diselenggarakan di Stadion Bumi Wali, Tuban, Sabtu (13/7) malam.

Ikut hadir mendampingi momen penutupan tersebut Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa beserta Forkopimda Jatim, empat bupati yang menjadi tuan rumah Porprov Jatim VI/2019, jajaran pengurus KONI, serta beberapa bupati/walikota se Jatim lainnya.

Menpora Imam Nahrawi berharap, provinsi lain bisa meniru Jatim. Dalam konteks nasional, pihaknya menyiapkan regulasi besar agar PON bisa dilaksanakan per dua tahun di dua provinsi yang akan dimulai pada 2022.

Menurutnya, penyelenggaraan Porprov di tingkat daerah bisa menjadi kawah candradimuka lahirnya atlet Indonesia yang berprestasi dan membanggakan. Sehingga, mereka bisa mewakili Indonesia meraih juara di tingkat dunia, seperti di event olimpiade.

“Termasuk juga momentum Porprov memastikan bahwa olahraga menjadi perekat kita. Ekonomi bangkit, kekuatan sosial dan solidaritas kita betul-betul terbangun dengan baik. Lebih dari itu melalui olahraga akan terbentuk komunitas yang kuat saling menghargai, respek, menghormati dan menjunjung tinggi sportifitas,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Khofifah Indar Parawansa yang ikut hadir di ajang penutupan Porprov VI/2019 itu menyampaikan, bahwa pelaksanaan Porprov Jatim kali ini telah banyak mencetak rekor baru berbagai cabang  olahraga. Karena itu, pihaknya mengajak kepada seluruh kepala daerah, pimpinan KONI, dan pelatih untuk terus mengawal dan meningkatkan prestasi sampai puncak sehingga membawa harum nama   bangsa dan negara.

Soal persiapan pelaksanaan Porprov Jatim dua tahun mendatang, Gubernur Khofifah meminta agar dipersiapkan lebih komprehensif lagi. Sehingga, kesiapan daerah, atlet, masyarakat serta sektor pendukung lainnya seperti wisata dan  UMKM bisa semakin  bergeliat lagi.

Terkait pembibitan atlet Jatim, Gubernur Khofifah berharap agar para atlet millenial bisa dipersiapkan lebih seksama  lagi untuk dapat  menembus prestasi tingkat dunia. “Jadi memang usia 16-21 tahun itu  disiapkan agar ke depan mau ikut PON, Sea Games, Asian Games, Olimpiade masih memiliki cukup banyak waktu,” jelasnya.

Kepada Menpora RI, Gubernur Khofifah pun merekomendasikan beberapa venue di wilayahnya untuk bisa digunakan sebagai laga tingkat nasional maupun internasional. Salah satunya venue untuk cabang olahraga (cabor) paralayang dan sepatu roda yang berada di Kab. Tuban.

Menurutnya, kedua venue tersebut bisa menjadi rekomendasi khusus bagi Menpora RI jika terdapat event nasional maupun internasional yang diselenggarakan di Indonesia. Termasuk beberapa venue lain di Kab. Bojonegoro, Kab. Lamongan dan Kab. Gresik yang juga memberikan inspirasi.

“Ada masukan venue Paralayang di Kabupaten Tuban yang indahnya luar biasa apalagi bisa mendekati waktu sunset. Venue untuk sepatu roda juga tak kalah indahnya di Mangrove Center Tuban,” kata orang nomor satu di Jatim ini.

Pelaksanaan Porprov VI/2019 kali ini, juga sebagai ajang terbesar di Indonesia dengan melibatkan sebanyak 10.302 personil, terdiri dari 7.818 atlet dan 2.484 official. Nomor yang dipertandingkan pun sebanyak 525 nomor dari 42 cabor.(poedji)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *