Media Sosial
Begini Kata Pakar Cara Cegah Peretasan Akun Medsos
JAYAKARTA NEWS – Dengan makin maraknya peretasan terhadap akun-akun media sosial (medsos), masyarakat pengguna medsos hendaknya mengamankan akun mereka dengan fitur paling standar.
“Baru-baru ini akun media sosial (medsos) mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu diretas atau dibajak,” kata pakar cyber security Dr Pratama Persadha.
Selain Didu, akun medsosnya yang diretas di antaranya adalah milik JS Prabowo (Gerindra), Ferdinand Hutahaean (Partai Demokrat), Ustaz Abdul Somad (UAS), dan Haikal Hassan (ustad).
Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi menilai, munculnya sejumlah kasus-kasus peretasan itu, sangat memprihatinkan. Dia berharap pihak Satgas Cyber Crime Polri bersama Kemenkominfo dibantu pihak terkait lainnya, untuk segera menelusuri kejadian tersebut.
Dalam hal ini Polri menurutnya, memiliki jejak kerja yang bagus sekaitan dengan penanganan peretasan, ketika pihak berwajib menangkap para admin @triomacan2000. Polisi memiliki kemampuan untuk mencari dan menelusuri pelaku, karena setiap kegiatan di wilayah digital, pasti meninggalkan jejak.
“Saya yakin Cyber Crime Polri mampu menelusuri jejak digitalnya dan segera mengungkap pelakunya,” tandasnya.
Sekalipun demikian, yang tidak kalah pentingnya adalah langkah pencegahan yang harus dilakukan oleh para pengguna media sosial, tidak terkecuali tokoh publik dengan mengaktifkan fitur keamanan paling standar yang sudah disediakan Instagram, Facebook, WhatsApp dan medos lainnya.
Menurutnya langkah-langkah pengamanan di medsos, standar. Langkah pengamanannya adalah dengan melakukan autentikasi dua langkah, yang diikuti dengan mematikan layanan pihak ketiga, seperti gim dan aplikasi.
“Makin popular (pemilik akun), artinya makin besar kemungkinan menjadi target peretasan oleh siapa pun,” tandasnya. Dia menambahkan, pastikan bahwa nomor telepon seluler yang dimasukkan ke fitur autentikasi bukanlah nomor yang disebar ke publik.
Dalam beberapa kejadian, peretas memanfaatkan usahanya itu untuk meminta uang kepada teman-teman yang pemilik akun tersebut. Poniman, kru Jayakarta News, akun WhatsApp nya diretas oleh seseorang, dimana peretas meminta uang kepada anggota grup WA Poniman.
Sukarmanto, mantan wartawan Harian Memorandum Surabaya, juga menjadi korban peretasan. Dengan modus yang sama, peretas meminta uang dan kiriman pulsa kepada rekan-rekan yang ada dalam grup WA yang diikuti Karmanto. ***