Connect with us

Kuliner

‘Bebek Ilsan’ Kuliner Maknyuss di Korea Selatan

Published

on

Melancong  ke Korea Selatan wajib menikmati bibimbab, odeng, serta kimchi. Kalau ke kota kecil Ilsan, pastikan mampir di restoran bebek bakar Canaan Duck. Kalau lupa, percayalah, bisa-bisa menyesal seumur hidup!

Kota Ilsan tidak terlalu jauh dari Seoul. Kisaran 26 km. Di kota barat daya negeri ginseng ini, aneka restoran makanan Korea tersebar sepanjang jalan. Kalau liburan, orang Seoul menyerbu kota yang isinya anak-anak muda yang mulai tajir ini.

Bagi penulis, Ilsan ini seperti kota Bogor, tidak jauh dari Jakarta namun banyak pilihan makanan yang tersedia. Salah satu makanan yang sangat dikenal di sana adalah bebek bakar. Pelancong dari banyak negara sering menghabiskan waktu jauh-jauh ke Ilsan hanya untuk menggoyang lidah.

“Bagus layanannya dan maknyus rasanya. Salah satu restoran bebek bakar paling kondang di Ilsan. Tempatnya luas, namun selalu penuh pelanggan. Jangan lupa makan ubi bakarnya,” ujar seorang pelanggan yang hanya mau disebut JYC tentang Canaan Duck.

Ya, tempatnya memang relatif tradisonal. Tidak modern. Restoran ini berada di semacam rumah khas Korea yang terbuat dari balok-balok kayu. Justru dengan kondisi tersebut, makanan yang tersaji seolah menjadi sangat khas dan berselera.

Bebek yang disajikan sudah berupa potong-potongan tipis. Tidak ada tulangnya sama sekali. Untuk tiga orang, disajikan satu piring irisan bebek yang kemungkinan berasal dari satu ekor bebek. Tidak banyak tidak sedikit. Pas.

Seperti biasa, selain bebek tersedia makanan sampingan seperti kimchi, aneka sayuran, acar lobak, saus khusus dan cabe besar. Selain itu ada bawang putih sebagai penetral. Tentu tidak lupa nasi putih satu mangkok.

Lalu bagaimana cara makannya? Di tengah meja sudah tersedia bara tempat membakar bebek. Kita bisa memanggang pelan-pelan sambil menikmati makanan sampingan. Begitu beberapa potong sudah matang, bebek silakan diolesi saus lalu dibungkus dengan daun, kemudian wuss masukkan mulut.

Seketika lidah akan menari-nari menikmati gurihnya bebek bakar yang ditingkahi dedaunan yang begitu segar di mulut. Akan lebih mantab lagi bila disisipi nasi panas yang tersedia. “Tidak ada rasa amisnya bebek. Kekenyalan seratnya memberi sensasi tersendiri,” kata Eva yang sudah dua kali datang ke resto tersebut.

Selesai makan jangan buru-buru pergi. Di dalam bara arang terselip beberapa ubi bakar yang dibungkus dengan aluminum foil. Itulah yang menjadi hidangan menjelang akhir. Rasa manis ubi kuning itu membuat pelanggan bersendawa panjang.

Eits, jangan pulang dulu. Anda masih akan disuguhi bubur nasi campur kacang hijau sebagai makanan penutup. Semua membuat pelancong termehek-mehek saat kembali ke rumah.

Untuk tiga orang, pelancong tidak akan keluar uang banyak. Hanya 36 ribu won atau kisaran Rp 400 ribu. Mahal? Sangat relatif. Namun bila dibanding Anda harus balek ke Korea lagi hanya untuk mencicipi bebek Ilsan, harga segitu dipastikan tidak mahal.***

 

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *