Connect with us

Global

Banjir Jepang renggut 100 nyawa

Published

on

HUJAN  mungkin telah berhenti di Jepang, tetapi negara itu menghadapi proses pemulihan yang panjang setelah banjir dan tanah longsor yang menewaskan sedikitnya 87 orang di wilayah barat daya negara kepulauan tersebut.

Tambahan 13 orang  meninggal karena serangan jantung, meningkatkan jumlah korban tewas menjadi 100, kata  Ketua Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga.

Dengan peringatan hujan darurat, negara itu kini mengalihkan fokusnya ke upaya pencarian dan penyelamatan.

Polisi, departemen pemadam kebakaran dan militer, kini sedang mencari sumber daya di daerah yang terkena bencana, karena lusinan orang masih hilang atau belum ditemukan.

“Kami akan bersatu dan bergerak cepat untuk menyampaikan kebutuhan tersebut kepada para korban bencana dengan berkoordinasi erat dengan pemerintah lokal,” kata Perdana Menteri Shinzo Abe dalam pertemuan dengan gugus tugas tanggap bencana. Pihaknya juga mencatat “kebutuhan masa depan” untuk meningkatkan pusat-pusat evakuasi dan perumahan sementara.

Sementara pihak berwenang  mencari yang hilang, para warga memulai langkah-langkah pembersihan, membuat barikade dengan karung  untuk melindungi rumah-rumah dan jalanan yang tergenang banjir. Ribuan rumah telah rusak setelah terkena dampak banjir.

Hampir 17.000 rumah tangga masih tanpa listrik, dan fungsi saluran telepon menurun di beberapa prefektur. Upaya perbaikan yang lebih rumit adalah kenyataan bahwa banyak rel kereta api dan jalan raya ditutup, akibat banjir, sehingga  banyak daerah yang terdampak jauh dari jangkauan.***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *