Connect with us

Feature

Apa yang Kau Cari, Prof Yudi?

Published

on

Prof Dr Hj Yudiaryani, MA, sutradara “Pusaran”, yang bakal pentas di Concert Hall, Taman Budaya Yogyakarta, tanggal 22 – 23 Juli 2019. (foto: bambang wartoyo)

Jayakarta News – Lepas tengah malam, pagar luar gedung Taman Budaya Yogyakarta (TBY) menjadi saksi keluh perempuan tangguh. “Kadang saya berpikir… untuk apa yaaa aku melakukan semua ini…,” ujar Prof Dr Yudiaryani, MA sang perempuan tangguh itu, lirih terdengar.

Bersama puluhan pemain dan kru pendukung “Pusaran”, Yudi baru saja menuntaskan latihan, beberapa waktu lalu. Itu kali pertama, mereka latihan di panggung Concert Hall, TBY. Sebelumnya, latihan dipusatkan di Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Yogyakarta, Jl Parangtritis.

Benar. Prof Yudi adalah sutradara pementasan teater dengan lakon “Pusaran”, terjemahan dari naskah A Streetcar Named Desire karya Tenneessee Williams (1947). Pementasan yang dijadwal dua hari, Senin – Selasa, tanggal 22 – 23 Juli 2019 di Concert Hall TBY Yogyakarta itu, bakal menjadi pementasan bersejarah. Dari dua hari pementasan, tiket hanya tersisa di pementasan kedua, Selasa tanggal 23 Juli 2019. Pembelian tiket bisa dilakukan secara online, melalui karcisonline.com atau melalui link: http://bit.ly/pusaranshow

Untuk kali pertama, mahasiswa Jurusan Teater FSP ISI Yogyakarta berkolaborasi dengan sanggar Teater Alam pimpinan Azwar AN. Melibatkan dua institusi yang kebetulan sama-sama sedang menghadapi hajat besar. “ISI dalam rangka Lustrum VII tahun 2019, sedangkan Teater Alam ini merupakan kegiatan menuju peringatan setengah abad,” ujar Guru Besar Teater, ISI Yogyakarta itu.

Jika mengingat begitu banyak keistimewaan dalam pementasan ini, seketika bangkit gairah dan semangatnya menyutradarai “Pusaran”. “Jujur, memang terkadang suka termenung sendiri….. Apalagi yang saya cari sih…. Latihan sampai larut malam. Bahkan selama bulan Puasa, latihan sampai sahur…. Tapi jika mengingat ini pementasan bersejarah, seketika saya semangat lagi,” tuturnya.

Prof Yudiaryani, memberi instruksi dari bibir panggung latihan. (foto: bambang wartoyo)
Prof Yudi (tengah) memberi contoh akting kepada Viola Alexsandra pemeran Blance DuBois (kanan) dan Gola Bustaman pemeran Mitch (kiri). (foto: bambang wartoyo)

Manyaksikan Prof Yudi menyutradarai, tampak benar totalitasnya. Ada warna yang berbeda, jika dibandingkan pola penyutradaraan teater kebanyakan. Yudi terbilang sutradara perfeksionis. Tak heran saat proses berlatih sampai di fase blocking dan menghidupkan peran, ia menerapkan sistem cut to cut.

Jika RMA Harymawan dalam “Dramaturgi” mengklasifikasi empat tipe sutradara, niscaya Prof Yudi masuk dalam kelompok sutradara paternalis. Ia bertindak sebagai guru yang mengamalkan ilmu bersamaan dengan mengasah batin para anggotanya.

Wanita kelahiran Jakarta tahun 1956 itu, selain akademisi juga pernah bergabung dengan sanggar. Antara lain, ia tercatat sebagai anggota Teater Alam, dan merasakan gemblengan langsung Azwar AN akhir 80-an.

Yudiaryani saat berakting (sekaligus menyutradarai) pergelaran teater kolaborasi Indonesia-Austria dalam lakon “Oidipus Tyrannos” (Sophocles), dalam rangka Dies Natalis ISI Yogyakarta ke-23, tahun 2007. (foto: ist)

“Saya kenal dunia teater lama dengan karakteristik sebagian pemainnya yang suka menyembunyikan akting. Saya juga mengalami fase adu akting ‘saling-bunuh’ di atas panggung. Saya tidak suka itu. Saya maunya semua pemain total dalam berlatih. Tidak ada yang disembunyikan. Saya tidak mau pemain saya menyembunyikan akting. Pesan itu saya sampaikan kepada para pemain senior,” papar Yudi.

Dibantu asisten sutradara, Bambang Wartoyo, ia meracik konsep penyutradaraan yang pas buat kerja kolaborasi aktor-aktris kuliahan dan aktor-aktor sanggar. “Saya salut kepada mas Meritz Hindra. Sebagai aktor senior, ia tidak pelit berbagi ilmu kepada para mahasiswa saya. Dan yang lebih penting, ia tidak menyembunyikan akting,” tutur Yudi.

Alkisah, di “Pusaran” nanti, kita akan melihat adu akting antara Meritz Hindra pemeran tokoh Stanley Kowalsky dengan Viola Alexsandra yang memerankan tokoh sentral, Blanche DuBois. Juga akting para aktor Teater Alam lain seperti Gege Hang Andika (dokter dan pembaca puisi), Daning Hudoyo (Steve), Gola Bustaman (Mitch), dan Dinar Saka (Pablo).

Para mahasiswa FSP ISI Yogyakarta juga memegang peran penting. Dalam latihan terbukti mampu mengimbangi akting para aktor Teater Alam. Mereka antara lain Nur Alfiyah (Stella Kowalsky), Dama Wahyu (Eunice), Ilham (penjual kue tamal), Cyndika (perawat dan pembaca puisi), serta Merynda (penjual bunga).

Naskah ini menampilkan konflik antara nilai-nilai lama dan baru di Amerika bagian selatan. Dunia lama dengan keanggunan dan keindahan berhadapan dengan nilai-nilai agresivitas dan materialisme. Pertumbuhan industri menciptakan konflik sosial. Naskah “Pusaran” atau A Street Car Named Desire ini digolongkan dalam aliran realisme psikologis. Tokoh Blanche memiliki gangguan kepribadian yang berpengaruh buruk pada lingkungan sosial dan dirinya sendiri.

Dalam satu kesempatan, ia memuji akting Viola Alexsandra sebagai Blanche DuBois. “Anak ini selalu total dan cepat larut dengan peran yang dimainkan,” ujar Yudi memuji akting mahasiswa semester 6 Jurusan Teater, Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Yogyakarta, tempatnya mengajar.

Sekilas Sutradara

Prof Dr Yudiaryani, MA. (foto: bb wartoyo)

Lebih dekat, inilah sekilas profil sang sutradara. Prof. Dr. Hj. Yudiaryani, M.A, lahir di Jakarta tahun 1956. Pendidikan: Strata 1 (Dra) Sarjana Sastra Perancis UGM. Strata 2 (M.A) Theatre and Film Studies, University of New South Wales (UNSW), Sydney, Australia. Strata 3 (Dr) Seni Pertunjukan dan Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada. Guru Besar Teater di ISI Yogyakarta. Jabatan/Pangkat/Golongan: Guru Besar/Pembina Utama Madya/IVd.

Saat ini sebagai Staf Pengajar Jurusan Teater Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta. Pengajar, Penguji, dan Pembimbing Program Penciptaan dan Pengkajian Pascasarjana ISI Yogyakarta, ISBI Bandung, ISI Surakarta, dan Sekolah Pascasarjana UGM. Alumni Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI PPRA XLIX 2013.

Penilai Buku Ajar Seni Teater untuk Siswa SMP dan SMA, BSNP, Kemdikbud, Jakarta. Penyusun ”Peta Konsep” Pendidikan Bidang Studi Seni Teater, Pusat Perbukuan, Badan Standard Nasional Pendidikan, Kemdikbud. Dewan Pakar Penyusunan Kamus Teater Majelis Bersama Brunei Darrusalam-Indonesia-Malaysia (MABBIM). Penyusun Kamus Teater dalam program Pusat Perbukuan Kemdikbud. Pemimpin Umum, Penanggung Jawab Resital Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan (terakreditasi&terindex DOAJ) dan Pemimpin Umum, Editor in Chief Jurnal Dance & Theatre Review. Jurnal Tari, Teater, san Wayang, Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta.

Board Members of Asia Pasific Bond (APB) for Theatre Schools Festival and Directors Meeting. Sebagai Pimpinan dan Sutradara di komunitas Lembaga Teater Perempuan (LTP) Yogyakarta. Juri dan instruktur workshop teater modern. Pimpinan Produksi Muhibah Seni Pertunjukan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta ke beberapa negara sahabat, seperti Taiwan, Singapura, India, Cina, Thailand, Malaysia.

Peneliti dalam beberapa program hibah Penelitian DRPM Kemristekdikti. Pemakalah dan Penulis Artikel di Jurnal Seni dan Kebudayaan. Pembicara di seminar di dalam negeri dan luar negeri. Penulis buku teater, penerjemah buku ajar teater, dan penerjemah naskah drama. (rr)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *