Connect with us

Entertainment

Adi Kurdi: Sinetron Keluarga Cemara, Kisah Nyata Orang Indonesia

Published

on

JAYAKARTA NEWS – Apa kabar Adi Kurdi ?

Lima belas tahun berlalu, pemeran Abah dalam sinetron ‘Keluarga Cemara’ itu —tontonan ini tayang terakhir pada 24 Agustus 2004 dengan memutar 412 episode)— kini kesehatan Adi Kurdi sedikit memburuk. Penglihatannya mulai kabur, dan berjalan pun tidak segesit dulu. Pelan.

“Tapi semangat saya masih berkobar.Tuhan kasih jalannya. Mas Dedi Setiadi (sutradara Keluarga Cemara) suatu hari datang kepada saya dan mengajak saya kembali main film dengan seluruh pemain awal sinetron Keluarga Cemara,” kata Adi Kurdi belum lama ini di restoran Cikini Lima, Jakpus.

“Tentu saja saya senang, dan ketika saya tanyakan kepada mas Dedi Setiadi, siapakah yang jadi Emak di film yang bakal berjudul ‘Terima Kasih Emak. Terima Kasih Abah’. karena pemeran Emak dahulu ada 3 aktris yaitu Novia Kolopaking, Lia Waroka dan Anneke Putri. Dan mas Dedi langsung menyebutkan nama Novia Kolopaking (isteri budayawan Emha Ainun Nadjib), alhamdullilah, ini paling cocok…,” ungkap Adi Kurdi.

Mantan pemain Bengkel Teater WS Rendra ini lebih jauh memaparkan, Keluarga Cemara itu bukan film, melainkan kisah nyata orang Indonesia , dengan kehidupannya sehari-hari.

“Saat ini, jarang ada film yang bersifat mendidik. Nah, Keluarga Cemara ini adalah mengisahkan hubungan antara ibu dan anak-anaknya yang enggak boleh terputus. Ini pesan positifnya,” imbuhnya.

Ketika ditanya, bagaimana pendapatnya tentang film ‘Keluarga Cemara’ yang telah difilmkan oleh Visinema Film ?

“Saya sangat kecewa. Masa abah marah-marah kepada anak-anaknya ? Ini enggak benar.” jawab Adi Kurdi.

Sinetron Keluarga Cemara mengingatkan kita bahwa keluarga adalah segalanya. Keluarga selalu menjadi tempat pertama untuk berbagi kasih sayang, mengatasi masalah yang sedang dialami salah satu anggota keluarga dan membentuk karakter diri masing-masing individu dalam keluarga.

Menceritakan mengenai kehidupan satu keluarga yang sederhana yaitu Abah (Adi Kurdi), Emak (Novia Kolopaking), Euis (Ceria Hade), Cemara (Anisa Fujianti) dan Agil (Puji Lestari). Tokoh pendamping lain adalah Tante Presier, Mang Jana, Bi Eha, Pipin, Bi Salmah, Mang Cece dan Pak Wangsa. Di film nanti, akan ditambah dua pemeran baru yaitu Prasetya (suami Ara, formal, angkuh, selalu merasa benar sendiri) dan pacar Agil (ganteng, religius tapi egois).

Emak tetap menjadi tumpuan atau pusat curhat semua anaknya. Emak selalu meladeni semuanya secara intens bersama Abah yang ikut berperan disemua proses. Emak selalu menawarkan hal ideal dengan referensi yang formal seperti agama (tetapi tanpa ayat dan sebutan sumbernya) dan Abah menduniakan formula tersebut menjadi cair seperti yang ada dikenyataan sehari-hari.

Sutradara Dedi Setiadi menambahkan, syuting ‘Terima Kasih Emak. Terima Kasih Abah’akan dilakukan di Sukabumi seusai Lebaran 2019.

“Saya tidak buru-buru. Saya harus menuntaskan skenario yang tinggal sedikit lagi,” ujar Dedi Setiadi mantap.

Sedangkan Anas Syahrul Alimi, produser eksekutif dari Alimi Pictures sangat optimistis, film ini bakal sukses dan mendapat apresiasi dari masyarakat. “Ketika saya SD, saya nonton Keluarga Cemara di televisi. Ini sinetron pesannya luar biasa.

Enggak disangka saya bakal dilibatkan dalam pembuatan film ini. Film baru dengan pemain-pemain lama sinetron,” ungkap Anas Syahrul Alimi yang juga seorang promotor musik sukses dari Yogyakarta, Nantinya bersama 2 produser yaitu FX Rudy Gunawan dan Ucok Hasibuan, Anas Syahrul Alimi bakal terjun ke dunia film untuk seterusnya. (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *