Connect with us

Kabar

Ada Naga Merah dan Naga Hijau di Gedung DPP PDI Perjuangan

Published

on

Lukisan karya Nasirul hiasii ruang kerja BSPN (Badan Saksi Pemilu Nasional) Pusat–foto istimewa

JAYAKARTA NEWS— Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengajak wartawan melihat ruang kerja Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) Pusat yang merupakan pusat komando yang menggerakkan 300 ribuan petugas yang mengumpulkan serta menginput data C1 dari TPS seluruh Indonesia ke 154.320 komputer.

Namun, mengawali keterangan persnya, Hasto tak langsung masuk ke substansi tapi dia menjelaskan sejumlah lukisan dan alat musik tradisional yang menghiasi gedung DPP PDIP.

Hasto memaparkan Kantor Partai sebagai tempat mengekspresikan seluruh kebudayaan nusantara. Tidak hanya gamelan, angklung, kulintang, namun juga berbagai koleksi lukisan ternama juga ditampilkan. Kesemuanya dalam semangat mewujudkan Indonesia yang berkepribadian dalam kebudayaan.

“Di sini sengaja kami duduk di belakang lukisan Saudara Nasirun yang menggambarkan bahwa politik itu penuh warna dan kebudayaan. Seluruh ekspresi ada di sini,” jelas Hasto.

Diapun menjelaskan bahwa di sisi lain gedung ada dua lukisan yang menggambarkan naga merah dan naga hijau dimana dulu zaman pemerintahan yang otoriter ada operasi naga merah dan naga hijau.

Lukisan naga merah dan naga hijau—foto istimewa

“Jadi seluruh lukisan di kedua gedung DPP PDIP penuh dengan pesan-pesan perjuangan, kemanusiaan, dan pesan politik yang membangun peradaban,” tambah Hasto.

Untuk diketahui, Nasirun, perupa kelahiran Cilacap, 1 Oktober 1965 pernah pameran tunggal di Yogyakarta, Solo dan Jakarta, dan telah berpartisipasi dalam berbagai pameran kelompok di Indonesia, Singapura dan Belanda.

Dijelaskannya, tidak hanya lukisan Nasirun yang dipamerkan saat malam penggalangan dana dukungan bagi Jokowi-KH Ma’ruf Amin, beberapa waktu lalu. “Kami juga memiliki lukisan Bung Karno karya Trubus, lukisan Garuda Pancasila yang begitu megah karya Srihady; Cut Nyak Dien; lukisan Lee Man Fong; juga aneka tenun nusantara. Ada juga karya Hendra, Widayat dan lain-lain,” jelas Hasto.

Foto istimewa

Hasto menambahkan PDIP memberi apresiasi terhadap perupa dan pegiat budaya. Oleh sebab itulah, banyak lukisan menghiasi dinding-dinding gedung DPP PDIP.

“Politik dan seni tak terpisahkan. PDIP memberi ruang dan apresiasi terhadap para seniman,” ujar Hasto.

Ditambahkan Hasto dengan menampillan berbagai lukisan, patung, kain tenun nusantara, dan alat musik tradisional di kantor DPP PDIP, maka PDI Perjuangan mengukuhkan Kantor Partai juga sebagai rumah budaya nusantara.

“Sebab berpolitik itu menyentuh rasa, penuh ekspresi kebudayaan, dan mengobarkan rasa cinta kepada tanah air,” pungkas Hasto.***/ebn

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *