Connect with us

Kabar

Achintya Menuju Kontes “Miss World” di Tiongkok

Published

on

Achintya Nilsen didampingi Liliana Tanoesoedibjo (kiri).

MEMPUNYAI kharisma perempuan Indonesia yang terpelajar, bertalenta, berintegritas, berdaya juang dan berkarakter sosial serta nasionalisme kebangsaan jadi bekal utama dari Achntya Nilsen sebagai Miss Indonesia di arena kontes kecantikan Miss World edisi ke-67 yang pada Jumat ini (20/10/2017) mulai memasuki tahapan empat pekan masa karantina bersama dengan 120 peserta negara lainnya di Sanya, Tiongkok.

Achintya menuju proses penilaian fast track terdiri dari Sport, Top Model, Beauty with a Purpose, Talent, Mutimedia dan Head to Head Challenge. Puncak Grand Final “Miss World” berlangsung di Sanya City Arena pada 18 November nanti.

“Kita dukung dengan doa, supaya Achintya dapat meraih hasil yang terbaik karena dua tahun terakhir kita memperoleh posisi 3 Besar. Penampilan kharisma diri menjadi penting, karena ini bukan pertunjukan drama sinetron yang sekadar berkekuatan akting,” pesan Liliana Tanoesoedibjo selaku Chairwoman of Miss Indonesia Organization.

Akrab disapa Tya, gadis kelahiran Denpasar, Bali pada 1 Januari 1999 ini juga bertugas mengangkat kearifan budaya lokal, dan bukan kebetulan kalau dirinya sejak usia bocah sudah menguasai talenta seni tari Bali, dan terampil memainkan instrumen musik Marimba.

Untuk meningkatkan peran sosialnya, Achintya sejauh itu telah dibina melalui empat agenda sosial kemasyarakatan di Desa Girijaya, Sukabumi, Jawa Barat untuk berkampanye langsung terutama tentang bagaimana kebutuhan pemulihan gizi anak, karena siapa menyangka jika di wilayah yang masih terbilang dekat dengan ibukota RI yaitu Jakarta masih juga dijumpai permasalahan kesehatan seperti kekurangan daya atas pemenuhan gizi anak berusia bocah.

Sulung dari tiga bersaudara ini merupakan lulusan sekolah internasional, Green School (Bali) yang mengedepankan konsep ramah lingkungan ataupun mengurangi dampak perubahan iklim. Dirinya juga memiliki prestasi olahraga termasuk tenis lapangan, bola voli bahkan sepakbola.

Menjaga berat tubuh 57 kg oleh gadis bertinggi badan 176 cm ini bisa dibilang bukan kerja yang sulit karena kegemarannya berolahraga. Untuk mampu menandingi intelligentsia para kontestan lainnya, Tya lebih rajin lagi membaca perkembangan tren informasi berita mancanegara.

“Juga saya lebih rajin membaca berbagai buku, sambil meningkatkan level berbahasa Inggris, dan dibarengi diskusi dengan orang lain untuk saling bertukar informasi dan opini,” jelasnya. ***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *