200 Pengusaha China Naik Kelas Jadi Milyader Baru

CHINA menunjukkan komitmennya pada pembangunan ekonominya, dengan terus mendorong munculnya pengusaha baru di sana. Di atara mereka, kini telah tumbuh sebagai milyader dari. Tahun 2017, China memiliki 200 milyader baru!

Tahun lalu terjadi peningkatan sekitar 200 milyarder tambahan, yang berkontribusi untuk meningkatkan kekayaan kolektif dari superkaya. Sebuah laporan baru menunjukkan, bahwa pertumbuhan dipimpin oleh ekonomi terbesar kedua di dunia, China.

Jumlah milyarder naik menjadi 2.158 pada tahun 2017, demikian laporan raksasa perbankan Swiss UBS dan konsultan PwC menyebutkan, Jumat lalu. Ini menunjukkan bahwa total 199 milyarder baru diciptakan sepanjang tahun secara global.

Kekayaan kolektif mereka meningkat sebesar 19 persen ke total mengejutkan $ 8,9 triliun (€ 7,83 triliun), dipimpin oleh pertumbuhan di China.

Hampir sepertiga dari miliarder baru memperoleh kekayaan mereka melalui beberapa bentuk inovasi, sementara sisanya melakukannya dengan meningkatkan bisnis di kawasan Asia-Pasifik, laporan itu mencatat.

Menurut Laporan Wawasan Milyaran, “pengusaha miliarder China memimpin transformasi ekonomi negara mereka, dan dengan perluasan dari seluruh Asia.”

Lembah Silikon Menantang

Selama lebih dari satu dekade, mereka telah menciptakan beberapa perusahaan terbesar di dunia, meningkatkan standar hidup dan meraup keuntungan dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

UBS dan PwC menekankan bahwa sudah ada lebih banyak miliarder di Asia daripada di Amerika Serikat, dan mereka berada di jalur untuk menjadi lebih kaya daripada rekan-rekan AS mereka dalam waktu tiga tahun.

“Sebuah kelompok baru pengusaha Cina menantang Silicon Valley di tengah meningkatnya ketegangan atas perdagangan dan kekayaan intelektual,” kata survei itu. “Mereka mengembangkan model bisnis baru, bergerak cepat antar sektor.”

“Urbanisasi dan pertumbuhan produktivitas yang berkelanjutan akan membantu para pengusaha muda di garis depan penciptaan kekayaan China terus mencapai jajaran milyarder di tahun-tahun mendatang,” kata laporan itu.***